JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengatakan, wilayah paling parah terdmpak bencana di Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah Adonara, Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata.
"Paling parah yang pertama adalah Adonara dan Lembata di mana ada sejumlah korban hilang masih belum ditemukan, termasuk juga dari Kabupaten Alor," kata Doni saat jumpa pers virtual dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (6/4/2021).
Doni juga menginformasikan rumah yang rusak berat di Alor, Lembata dan Adonara jumlahnya mendekati 500 unit. "Hanya memang dalam catatan di sini yang belum masuk itu Lembata. Barusan Pak Bupati mengatakan rumah rusak berat di Lembata 244 unit, rusak sedang 15 unit dan rusak ringan 75," tuturnya.
Baca Juga : Ralat Data, Doni Monardo Sebut Korban Tewas Banjir Bandang di NTT 81 Orang
Khusus di Lembata, lanjut dia, ada dua desa yang terdampak paling besar berada di kaki gunung Ile Lewotolok. Pemda sebenarnya sudah merencakana relokasi warga ke sana, namun karena badai siklon tropis seroja ini akhirnya menjadi terdampak paling banyak.
"Kami dari BNPB dan Kementerian PU akan merancang masyarakat dan warga di kawasan tersebut bisa direlokasi," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, data terkini korban tewas akibat siklon tropis seroja berjumlah 81 orang di NTT. Sedangkan 103 lainnya hilang dan masih dicari oleh tim SAR.
(aky)