JAKARTA - Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid menyebut lelaki terduga pelaku bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan, dikenal penyabar. Namun karakternya berubah menjadi keras setelah berkenalan dengan ideologi salafi wahabi.
"Lukman ini orang baik dan orang sabar, pelaku yang ngebom di Makassar. Tetapi karena dia berkenalan dengan ideologi salafi wahabi yang membid'ahkan budaya tradisi lokal keagamaan, setelah kenal dengan seorang wanita yang jadi istrinya, maka berubah karakter dan sikapnya," kata Nurwakhid dalam webinar ISNU-BNPT, Selasa (30/3/2021).
"Yang hatinya sabar, lembut, menjadi keras dan akhirnya menjadi teroris," tambahnya.
Diberitakan sebelumnya, peristiwa bom bunuh diri terjadi di Kota Makassar. Bom meledak di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu 28 Maret 2021 pukul 10.20 WITA.
Baca Juga :Â Istri Pelaku Bom Makassar Dikabarkan Hamil 4 Bulan
Pelakunya berjumlah dua orang dan menggunakan sepeda motor ketika melakukan aksinya. Pelaku langsung meninggal dunia setelah meledakkan diri. Sebanyak 20 orang dilaporkan terluka akibat insiden tersebut.
Kedua terduga pelaku adalah suami istri. Mereka bernama Lukman dan Yogi Sahfitri Fortuna. Jenazah keduanya dimakamkan dalam satu liang lahat.
(aky)