JAKARTA - Suasana sekitar Gereja Katedral Makassar yang berlokasi di Jalan Kajaolalido, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mendadak mencekam. Bom bunuh diri meledak di dekat gerbang gereja, Minggu 28 Maret 2021. Bom ini mengakibatkan 20 orang terluka.
Teror bom bunuh diri di gereja bukan pertama kali terjadi di Indonesia. Sebelumnya terjadi di tiga gereja di Surabaya, Jawa Timur. Bahkan bom di tiga gereja tersebut diledakkan dalam waktu berdekatan.
Lebih mencengangkannya lagi, teror bom bunuh diri tiga gereja di Surabaya dilakukan oleh satu keluarga yang di antaranya melibatkan anak-anak.
Para pelaku adalah Dita Oepriarto (suami, 48), Puji Kuswati (istri, 43). Keduanya melibatkan anak-anak mereka, Famela Rizqita (9), Fadhila Sari (12), Firman Alim (16), dan Yusuf Fadhil (18).
Berikut ulasan singkat terkait teror bom di sejumlah gereja di Indonesia.
1. Bom di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela
Rentetan bom di Surabaya dimulai dengan meledaknya bom di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela pada 13 Mei 2018, pukul 06.30 WIB.
Dalam peristiwa ini, Yusuf dan Firman yang berboncengan pakai sepeda motor masuk ke halaman gereja lalu meledakkan diri.
Akibat kejadian di gereja yang berlikasi di Jalan Ngagel Madya 01 Surabaya itu, dua pelaku dan lima orang warga tewas.
2. Gereja Kristen Indonesia (GKI) Diponegoro
Tak sampai satu jam setelahnya, pukul 07.15 WIB, bom kembali meledak di gereja. Kali ini terjadi di Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jalan Diponegoro, Surabaya.
Dalam aksi ini, Puji Kuswati mengajak dua anaknya yang masih di bawah umur, Famela dan Firman. Bom yang meledak itu menewaskan ketiganya. Tak ada korban lain dalam peristiwa kali ini.