JAKARTA - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku menyesal dan bersalah memberikan jabatan Panglima TNI kepada Moeldoko saat dirinya menjabat Presiden.
(Baca juga: SBY: Moeldoko Tega dan Berdarah Dingin Melakukan Kudeta!)
Pasalnya, kata SBY, Kepala Staf Presiden (KSP) tersebut telah bersekongkol dengan orang dalam di Partai Demokrat melakukan kudeta terhadap kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan menggelar KLB Partai Demokrat.
Tak hanya itu, SBY juga menyayangkan sikap Moeldoko sebagai prajurit TNI yang melakukan kudeta terhadap Partai Demokrat. Hal itu, kata SBY, tentu membuat malu para prajurit maupun perwira yang pernah bertugas di TNI.
(Baca juga: KLB Demokrat Tak Berizin, Polda Sumut: Silahkan Tempuh Jalur Hukum!)
"Tak hanya mendatangkan rasa malu bagi perwira dan prajurit yang pernah bertugas di jajaran TNI, termasuk rasa malu dan rasa bersalah saya yang dulu memberikan rasa kepercayaan dan jabatan kepadanya. Saya memohon ampun kepada Allah Taโala, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas kesalahan saya itu," ujar SBY melalui siaran langsung di akun Youtube pribadinya, Jumat (5/3/2021), malam.
Masih kata SBY, dirinya tidak menyangka jika partai yang dibesarkannya di kudeta oleh kadernya sendiri.