JAKARTA- Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan pengarahan kepada pengurus dan kader Partai Demokrat (PD) di seluruh daerah, terkait dengan situasi terkini upaya kudeta Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) atau gerakan pengambilalihan kepemimpinan PD (GPK PD).
(Baca juga: Moeldoko Akan Gulingkan AHY, SBY: Saya Turun Gunung!)
Presiden keenam Republik Indonesia ini pun menyebut nama Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko dalam arahannya tersebut. Dimana SBY mengatakan bahwa Moeldoko ingin merebut Partai Demokrat tanpa sepengetahuan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
(Baca juga: Isu Kudeta Demokrat, SBY: Moeldoko Merugikan Nama Baik Jokowi!)
Moeldoko pun angkat bicara dan memperingatkan semua pihak untuk tidak menekannya. “Jadi janganlah menekan-nekan saya. Saya diam, Jangan menekan-nekan,” katanya, Kamis (25/2/2021).
Dia mengingatkan bahwa dirinya bisa melakukan langkah-langkah yang diyakininya. Namun tidak jelas langkah apa yang dimaksud.
“Dan saya ingin mengingatkan semuanya ya. Saya ingin mengingatkan karena saya bisa, sangat mungkin melakukan apa itu, langkah-langkah yang saya yakini,” ungkapnya.
Mantan Panglima TNI ini juga menegaskan kembali bahwa dirinya tidak tahu apapun soal situasi di partai Demokrat. Dia berharap agar tak ada yang menekannya.
“Jadi saya berharap jangan menekan saya. seperti tadi saya katakan, saya tidak tahu situasi itu. Saya pesan seperti itu saja karena saya punya hak seperti apa yang saya yakini,” tutup Moeldoko.