JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyebut ketika ada negara lain yang ingin menghancurkan Indonesia dengan jalan perang merupakan hal yang sulit. Namun, negara tersebut akan lebih mudah menghancurkan Indonesia jika memilih menggunakan senjata narkoba.
Hal itu diungkapkan eks Wali Kota Surbaya ini saat memusnahkan ratusan kilogram narkoba jenis sabu-sabu dan ganja di Kantor Badan Narkotika Nasional (BNN), Cawang, Jakarta Timur, Rabu (24/2/2021).
"Saat saya menjadi wali kota saya ingin menyampaikan mungkin ada memang niatan dari bangsa lain ingin menghancurkan negara kita, kalau dengan peperangan rasanya itu sulit saat ini. Namun, caranya menghancurkan bangsa adalah dengan cara narkotika," tutur Risma.
Dia menjelaskan, guna mengatasi permasalahan terkait narkoba, haruslah dilakukan kerja sama yang intens antar stekholders terkait. Menurutnya, dari data Tahun 2019, narkotika, psikotropika, dan zat adiktif atau napza telah menelan korban sebanyak 3,6 juta jiwa.
"Sesuai dengan data yang saya miliki bahwa sampai dengan 2019 ada kurang lebih 3,6 juta korban penyalahgunaan napza, jadi satu kota Surabaya kena semua 3,6 juta itu. Artinya apa bahwa kita memang harus benar-benar serius menangani ini," katanya.
Dia pun bercerita saat melakukan kunjungan kerja ke Mojokerto, Jawa Timur beberapa waktu lalu. Saat itu, dia menemui lima orang yang menjadi korban penyalahgunaan narkoba.
Risma mengaku di awal pertemuan itu dirinya sangat sulit berkomunikasi dengan para korban. Dirinya hanya bertanya, jika nanti sudah sembuh dari ketergantungan, mereka akan menjadi apa.
"Waktu ketemu sama sekali saya sulit berkomunikasi dengan mereka, saya menyampaikan kamu pengen apa kalau kamu sembuh. Saya pengen usaha ini cafe, saya pingin usaha buat sepatu dan kemudian kamu ikut saya ya, kita rawat," ungkapnya.
Baca Juga : BNN Musnahkan 115 Kilogram Ganja dan 84 Kg Sabu
"Alhamdulillah setelah sebulan saya menerima laporan BC WhatsApp mereka dirawat di salah satu balai kita dan ternyata saya melihat gelagatnya mereka sudah normal," imbuhnya.
Setelah mendapatkan laporan itu, Risma langsung meminta stafnya agar dapat mewujudkan cita-cita yang sebelumnya disampaikan oleh mereka. Risma pun bersyukur, sekarang mereka semua telah berwirausaha, dengan membuka kafe atau toko sepatu.