JAKARTA - Terdakwa dugaan kasus ujaran kebencian, Sugi Nur Raharja atau Gus Nur menantang Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut dan Ketua Pengurus Besar Nadhatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siradj menghadiri persidangannya di PN Jakarta Selatan.
Keduanya diminta untuk membuktikan terkait dengan tuduhan ujaran kebencian yang dilakukannya.
Dalam persidangan pada Selasa (23/2/2021) ini, Gus Nur yang diberikan kesempatan untuk berbicara oleh majelis hakim meminta agar Gus Yaqut dan Said Aqil Siradj hadir dalam persidangannya. Bahkan, dia sempat menantang keduanya untuk membuktian segalanya di ruang utama Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Baca juga: Bikin Onar, Keluarga Gus Nur Diusir dari Ruang Sidang
"Ayo Pak Said Aqil dan Gus Yaqut, Ayo hadir di pengadilan, kita buktikan di pengadilan. Saya tunggu di pengadilan," ujar Gus Nur yang hadir secara virtual di PN Jaksel, Selasa (23/2/2021).
Gus Nur pun bertanya kepada majelis hakim terkait ketidakhadiran Said Aqil Siradj dan Gus Yaqut untuk kali ketiga. Hakim ketua Toto Ridarto pun menyela omongan Gus Nur dan menyatakan akan mengambil sikap terkait hal itu.
"Ini sudah tiga kali sudah tidak datang," lanjut Gus Nur.
"Nanti kami akan tentukan sikap," singkat hakim Toto Ridarto.
Sementara itu, pengacara Gus Nur, Ricky Fatamajaya menerangkan, dari informasi yang didapatkan pihaknya, Gus Yaqut dan Said Aqil tak hadir dengan alasan sakit. Padahal, keduanya sudah dipanggil untuk menghadiri persidangan oleh majelis hakim sebanyak 3 kali.
Baca juga: Gus Nur Jalani Persidangan di PN Jaksel, Agendanya Dengarkan Saksi dari Jaksa
"Lalu apa langkah yang dilakukan JPU karena urgensinya di sini, karena dalam pidana kalau korban tak hadir (persidangan) atau tak ada, apakah layak itu sebagai tindakan pidana, ini juga anomali menurut kami sehingga ini dipertanyakan," tuturnya.
Dia pun meminta pada Gus Yaqut dan Said Aqil untuk menghadiri persidangan kliennya itu, jangan sampai memerintahkan untuk membuat laporan polisi tapi tidak mau mempertanggungjawabkan laporan tersebut. Menurut Ricky, hal itu bisa menjadi contoh tak baik, mengingat keduanya tokoh publik.