SETELAH dilantik sebagai anggota DPRD DKI Jakarta, Tina Toon mengakui dirinya tak ambil pusing dengan cibiran orang yang meremehkan dirinya. Ia mengakui akan tetap bekerja mendengarkan mendengarkan aspirasi rakyat.
"Karena kan aku wakil rakyat yang mewakili rakyat, apapun itu asalkan bisa buat kinerja aku lebih baik, pasti aku terima," katanya pada pertengahan September 2019.
(Baca juga: Tampil Beda Publik Figur di Panggung Politik)
Karena itu melepas dari bully-an yang diterima olehnya. Ia menganggap tugas itu bisa dijalani dengan niat dan tujuan yang baik. Kala itu, ia mengakui dirinya sangat menikmati perannya sebagai anggota legislatif DPRD DKI Jakarta.
Begitupun dengan Lucky Hakim, jauh sebelum terpilih sebagai wakil bupati Indramayu di tahun lalu. Kontroversinya sempat muncul di tahun 2018 lalu. Terpilih menjadi anggota DPR RI dari PAN, Lucky kemudian mendadak pindah partai ke Nasdem. Banyak yang menyebut bila Lucky terlalu pragmatis menyampingkan idelaismenya demi mendapatkan uang banyak. Ada pula yang menyebut Lucky sebagai kutu loncat.
(Baca juga: Publik Figur Dalam Pusaran Politik, dari Bupati hingga Gubernur)
Namun, tudingan itu dibantah olehnya. Ia mengatakan bila perpindahan dirinya karena dirinya lebih dahulu dipecat oleh PAN dan alami pergantian antar waktu (paw) melalui rapat pleno DPP Partai PAN 31 Januari 2018. Kala itu Lucky dituding melakukan pencurian suara terhadap Intan Fitriana yang menggantikan dirinya di DPR RI.
"Saya dituduh mencuri suara penyelenggara pemilu. Saya ini kan artis yang hijrah ke politik. Mana tau yang seperti itu? Enggak ngerti! Boro-boro nyuri suara, cara dapet suara saja dulu saya tidak tahu strateginya. Hanya benar-benar silahturahim saja. Karena suara saya sangat unggul," kata Lucky kala itu.
Selain itu, usai terpilih dari Dapil VI Jawa Barat, Lucky mengaku sering didesak untuk mundur sebagai anggota DPR. Ia menolak karena merasa memiliki hak suara dari masyarakat.
Awal Karir Dicky Chandra Terjun ke Politik
Jauh sebelum sejumlah artis terjun di Kepala Daerah. Komedian dan presenter Dicky Chandra lebih dahulu bertarung dalam Pilbup Garut 2008 lalu. Dicky yang maju bersama Aceng Fikri lewat jalur independent sempat dipandang sebelah mata saat melawan Rudi – Oim yang kala itu didukung Partai Parlemen di Garut pada putaran kedua pilkada. Keduanya unggul tipis dengan 57 persen mayoritas suara.
Dua tahun menjadi Wakil Bupati, Dicky yang semula menyatakan pensiun di dunia hiburan saat Pilkada 2008 kembali mengejutkan dengan mengundurkan diri sebagai Wakil Bupati. Ia kemudian memilih kembali ke dunia hiburan sebelum berpolitik di tahun 2017 ke Pilwalkot tanah kelahirannya, Tasikmalaya dan kalah.
Lepas dari itu, sejak kemenangan Dicky Chandra lewat jalur Independent, sejumlah artis mulai berbondong bonding mencari peruntungannya di Pilkada di Indonesia. Meski demikian tak semua artis menang, beberapa diantaranya bahkan ada yang kalah.
5 Tahun Terakhir
Sementara pada pilkada serentak yang pertama kali di mulai lima tahun terkahir, ketenaran public figur seringkali dimanfaatkan dalam kontestan Pemilihan Kepala Daerah. Seperti pada tahun 2015. Pasha Ungu yang ikut pada Pilkada Kota Palu dan disandingkan dengan Mantan Kepala BKD Kota Palu, Hidayat berhasil unggul jauh dari tiga paslon lainnya.
Selain itu, di Jambi. Pesinetron Zumi Zola juga yang kala itu disandingkan dengan Wakil Gubernur Jambi, Fachrori Umar berhasil meraih kemenangan mutlak mengalahkan calon petahana Hasan Basri Agus. Uniknya saat menjadi calon, Fachrori legowo posisinya di jadikan Wakil. Padahal biasanya, calon petahana, baik Kepala maupun Wakilnya sering kali menjadi calon nomer satu.
Selain keduanya, Emil Dardak, mencoba peruntungan pertamanya dalam Pilkada serempak di Trenggalek, Jawa Timur. Bersanding dengan remaja 22 tahun, Mochamad Nur Arifin. Keduanya menang mudah dalam Pilkada Trenggalek. Berprofesi penyanyi, nama Emil memang tak setenar Pasha dan Zumi Zola. Namun semenjak menikahi Pemain Film Arumi Bachin popularitasnya kian tersohor dan menjadi mendongkrak dirinya dalam Pilgub Jatim 2018 lalu.
Sementara di tahun yang sama, tiga artis lainnya keok dalam pertarungan politik menjadi kepala daerah. Mereka yaitu, Helmi Yahya di Pilkada Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Tubagus Dedi Suwandi Gumelar atau Miing Bagito di Pilkada Karawang, dan Maya Rumantir di Pilgub Sulawesi Utara.
Dengan rasio seimbang antara tiga yang menang dengan tiga yang kalah. Sejumlah pesohor kembali bertarung di Pilkada serentak 2017. Beberapa nama seperti Dicky Chandra (Pilwalkot Tasikmalaya), Ahmad Dani (Pilwalkot Bekasi), dan Rano Karno (Pilgub Banten) sempat terlibat. Namun dari ketiganya, tak ada satupun yang berhasil memenangkan pertarungan politik.