JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengatakan, aktivitas manusia menjadi penyebab utama penurunan muka tanah terjadi di Jakarta.
"Kami di BPPT melalui Tim INDI 4.0 (Indonesian Network for Disaster Information), menemukan bahwa DKI Jakarta dengan segala jenis kegiatan dan pemukiman penduduk, mengalami permasalahan penurunan muka tanah," kata Direktur Pusat Teknologi Reduksi dan Resiko Bencana (PTRRB) BPPT M Ilyas dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta.
Baca juga:Â Â Pergerakan Tanah Buat Rumah Ambuk, Jalan Raya pun Ambles
Ilyas menuturkan, hasil kajian teknis menunjukkan bahwa perkembangan Kota Jakarta selama 50 tahun terakhir, yang diiringi oleh peningkatan aktivitas lainnya, telah menyebabkan penurunan muka tanah.
Menurut Ilyas, permasalahan penurunan muka tanah di Jakarta harus dapat dikendalikan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengurangi eksploitasi air tanah di wilayah itu.
Baca juga:Â Â Memasuki Musim Hujan, Tanah Ambles Mulai Terjadi di Gunungkidul
Sementara itu, Peneliti Kebencanaan PTRRB BPPT, Joko Widodo menuturkan dari berbagai hasil kajian studi, terdapat empat jenis penurunan muka tanah yang terjadi di Jakarta, yakni akibat ekstraksi air tanah, akibat beban konstruksi, akibat konsolidasi alami tanah aluvium, dan penurunan tanah tektonik.
Dari keempat hal tersebut, penurunan muka tanah akibat ekstraksi atau pengambilan air tanah menjadi fenomena yang dominan terjadi di Jakarta.
Tim INDI 4.0 BPPT telah melakukan analisis dengan menggunakan metode Interferometric Synthetic Aperture Radar (InSAR) yang berdasarkan data satelit Radar Sentinel 1A untuk melihat laju penurunan tanah di Jakarta.
Follow Berita Okezone di Google News