JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisila (BMKG) melakukan monitoring terhadap aktivitas kegempaan di seluruh wilayah Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa sejak awal Januari 2021 sedang mengalami peningkatan aktivitas gempa dirasakan.
"Selama periode 1 hingga 22 Januari 2021 saja, BMKG mencatat gempa dirasakan sebanyak 59 kali, jumlah ini tergolong tinggi, dan hampir setiap hari terjadi gempa dirasakan. Bahkan pada 14 Januari 2021 lalu dalam sehari terjadi gempa dirasakan sebanyak 8 kali," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers secara daring yang disiarkan di akun Youtube BKMG, Sabtu (23/1/2021).
(Baca juga: Tangis Kolonel Ahmad Pecah saat Iringi Pemakaman Istri dan anak Korban Sriwijaya Air)
"Jika kita ingin mewaspadai titik-titik rawan bencana gempa dapat didasarkan pada kawasan yang diduga menjadi seismic gap, yaitu zona gempa potensial tetapi sudah sangat lama tidak terjadi gempa yang patut diwaspadai," sambungnya.
Dwikorita memaparkan, untuk kawasan seismic gap di zona sumber gempa megathrust yaitu Kepulauan Mentawai Sumbar, Selat Sunda, Selatan Bali, Sulawesi Utara, Laut Maluku, Utara Papua, dan Laut Banda.
(Baca juga: Syekh Ali Jaber Belum Bisa Bayar Kontrakan, Keluarga: Alhamdulillah Ada yang Membantu)
Sementara, untuk wilayah seismic gap di zona sumber gempa Sesar Aktif adalah Sesar Lembang (Jabar) dan Sesar Matano (Sulteng), Sesar Sorong (Papua Barat) dan Sesar Segmen Aceh. Namun demikian sebaiknya selalu patut waspada untuk setiap sumber gempa yang ada karena gempa dapat terjadi kapan saja dan dapat terjadi tidak hanya di zona seismic gap saja.
"Berdasarkan beberapa hal tersebut di atas BMKG merekomendasikan agar masyarakat mewaspadai kemungkinan terjadinya gempa susulan dengan kekuatan signifikan seperti lazimnya pasca terjadi gempa kuat," imbaunya.
Berdasarkan data gempa susulan dan analisis energi peluruhan, Deputi bidang Geofisika BMKG Muhammad Sadly mengatakan, diperkirakan kejadian gempa susulan akan berlangsung kurang lebih 3-4 minggu sejak kejadian gempa yang pertama.