JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menggelar telekonferensi bersama dengan jajaran petinggi TNI AD. Kali ini, telekonferensi berkaitan dengan penanganan korban gempa bumi di Sulawesi Barat dan banjir bandang di Kalimantan Selatan.
Dalam penanganan bencana di dua wilayah itu, TNI AD telah mengirimkan bantuan untuk para korban bencana menggunakan dua Kapal Laut milik TNI Angkatan Darat pada 18 Januari 2021. Pengiriman dikoordinir oleh Pusat Pembekalan Angkutan Angkatan Darat dibawah kepemimpinan Mayjen TNI Isdarmawan Ganemoeljo.
Baca Juga: Pascagempa Sulbar M6,2, Doni Monardo Minta Pendataan Kerusakan Rumah Segera Diselesaikan
Ternyata, dalam penanganan bencana di Sulawesi Barat juga dibutuhkan pengadaan Rumah Sakit Lapangan dibutuhkan. Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskesad) Mayjen TNI Dr Budiman menyampaikan para prajurit dari Yanyonkes 2 siap untuk diterjunkan.
"Rumah sakit lapangan yang telah siap dari analisa kami, dsri Yonkes 2. Secara material, maupun personel sudah siap," kata Budiman dilihat dari unggahan video TNI AD, Jumat (21/1/2021).
Jenderal TNI Andika mengatakan, penyediaan rumah sakit lapangan yang berkapasitas 100 tempat tidur itu jangan setengah-setengah. Menurutnya, dalam satu paketnya, rumah sakit lapangan itu telah tersedia berbagai macam fasilitas, mulai dari IGD hingga ICU.
"Pengadaan rumah sakit 100 bed itu tidak bisa dipisahkan penyediaannya karena dalam satu paket sudah terdapat dapur, genset, tempat tidur, ICU, IGD dan perlengkapan lainnya sehingga personel yang mengawaki sudah tinggal menggunakan saja,” tutur KSAD.
Baca Juga: 3 Kapal TNI AD Angkut Bantuan Kemanusiaan Menuju Kalsel dan Sulbar
KSAD pun berpesan kepada Pangdam VI/ Mulawarman dan Pangdam XIV/ Hasanuddin agar harus mengawal ketat seluruh bantuan dan aset yang dikirimkan. Menurutnya, semua bantuan harus dibagikan secara merata sesuai dengan arahan Jenderal TNI Andika Perkasa.
"Dua Pangdam ini mulai merencanakan organisasinya. Sehingga begitu aset ini tiba, kita punya kendali," ucapnya.
(Ari)