JAKARTA- Kasus penembakan enam anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) di Jalan Tol Cikampek oleh polisi, masih belum menemui titik terang. Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) sebagai lembaga satu satunya yang dipercaya menangani kasus tersebut mulai diragukan kredibilitasnya.
(Baca juga: Viral! Tentara Cantik Asal Papua Ini Mirip Cewek Bule)
Warganet pun mendesak Komnas HAM menunjukan hasil investigasi yang telah dilakukannya lantaran pernyataan Komnas HAM tentang hasil kesimpulan kerap berubah-ubah. Misalnya saja awal pernyataan menyatakan ada pelanggaran HAM atas peristiwa penembakan kilometer 50. Namun, setelah bertemu Presiden Joko Widodo, Komnas HAM menyatakan pelanggaran tidak berat.
Bahkan, Komnas HAM menyebut ada bukti laskar FPI tertawa saat sebelum penembakan terjadi. Menurut Komnas HAM, mereka menikmati peristiwa itu.
"Cb diputar lg rekaman voice note nya apakah para Laskar ada bilang kata polisi atau petugas? Apakah ada instruksi utk tembak? Atau saat itu kt tubruk oleh Komnas HAM diartikan tembak? Lalu org tertawa dihadiahi tembak mati.. Kesimpulan komnas HAM koq seperti sedang melawak ya..," tulis akun @jojo8890475283 yang dikutip Senin (18/1/2021).
"Mungkin ada salah satu rekaman yg menunjukkan klo para laskar bersyukur bisa mengalihkan perhatian pengejar yg kemungkinan besar sasaran utamanya adalah bukan mereka. Berlarut2nya waktu, bukan jadi makin melengkapi data penyelidikan malah masuk angin dan bocor halus," sambung akun @RudiyanaAbie
Akun lainnya @musniumar yang merupakan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta mengaku sudah ragu dari awal kinerja Komnas HAM dalam menginvestigasi kasus laskar FPI.