JAKARTA - Evakuasi korban dan pesawat Sriwijaya Air terus dilakukan pada hari kelima. Di saat proses itu, Komando Pasukan Katak (Kopaska) Koarmada I yang tergabung dalam tim SAR gabungan mengevakuasi dua nelayan yang mengapung di perairan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu.
(Baca juga: Mayor Iwan, Pasukan Khusus Penemu Black Box Sriwijaya Air Mampu Menyelam di Kedalaman Ekstrim)
Panglima Komando Armada I, Laksda TNI Abdul Rasyid K mengatakan, saat itu tim Kopaska sedang bergerak menuju lokasi pencarian pesawat Sriwijaya Air. Lalu kemudian menemukan dua orang nelayan yang mengapung di tengah laut. Satu di antara nelayan tersebut dilaporkan meninggal dunia.
(Baca juga: Pasukan Elite TNI AL Temukan Sejumlah Uang dan KTP Fazila Ammara Korban Sriwijaya Air)
"Pada pukul 06.10 WIB tim Kopaska TNI AL yang sedang bergerak menuju lokasi pencarian pesawat SJ 182 menemukan nelayan yang mengapung di perairan Untung Jawa," ucap Laksda Abdul Rasyid melalui keterangan tertulis, Rabu (13/1/2021).
"Saat itu tim SAR yang menggunakan sea rider langsung melakukan evakuasi terhadap dua nelayan dalam kondisi satu orang meninggal dunia dan satu orang dalam keadaan sehat," sambungnya.
Setelah berhasil dievakuasi, selanjutnya kedua nelayan tersebut dibawa ke Pos TNI AL (Posal) Tanjung Pasir untuk kemudian diserahkan kepada pihak keluarga.
Abdul Rasyid menjelaskan, dua nelayan tersebut sedang mencari ikan dan terkena gelombang tinggi hingga perahunya terbalik. Satu korban selamat bernama Suryanto (30). Sedangkan korban meninggal dunia bernama Rodia (50). Kedua nelayan tersebut berasal dari Tanjung Pasir, Tangerang.
"Gelombang di sekitar perairan Kepulauan Seribu pada hari ini memang agak tinggi, bisa 2-3 meter sehingga untuk kapal nelayan berukuran kecil berisiko mengalami masalah" pungkasnya.