JAKARTA - Manuver politik yang aktif dilakukan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dinilai cukup positif. Dari manuver politik yang dilakukan, harus diakui nama AHY semakin diperhitungkan di kancah politik nasional.
Hal ini tergambar dari berbagai survei yang sering menempatkan nama AHY di deretan nama kandidat potensial untuk diusung dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, baik sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden bersama sejumlah nama kandidat lainnya.
Nama putra dari mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu bahkan dinilai lebih "bersinar" dibandingkan nama putri mantan presiden Megawati Soekarnoputri yang juga ketua DPR, Puan Maharani.
"AHY dari belum siapa-siapa menjadi sosok yang diperhitungkan. Suka tidak suka, kita bandingkan dengan Puan dari parpol yang punya suara 20 persen, bisa mencalonkan sendiri sebagai partai pemenang pemilu dua periode, kadernya jadi presiden dua periode, tapi toh juga tidak jalan. Tidak ada gerakan yang publik menilai Puan adalah sosok yang dianggap mampu (sebagai capres). Oleh karena itu, apa yang dilakukan AHY sudah benar sebagai seorang politisi, melangkah lebih dulu dibandingkan dengan yang lain," ujar pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia, Jumat (4/12/2020).
Ujang pun membenarkan komentar warganet (netizen) dalam unggahan foto dan video pertemuan AHY dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Instagram kedua figur tersebut, dikaitkan dengan kepentingan kontestasi Pilpres 2024.
"Komentar dan penilaian netizen itu tidak salah. Ini memang pemanasan awal. Saya juga dapat bocoran capres cawapres hari ini sudah jalan, tidak perlu menunggu sampai 2021 Januari baru bergerak. Apalagi dalam konteks ini ada pilkada. Nah ini momentum partai-partai untuk konsolidasi, untuk memenangkan kadernya masing-masing di setiap daerah. Itu bagian dari strategi untuk 2024," katanya.