JAKARTA – Dirawatnya Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Muhammad Rizieq Shihab di RS Ummi, Bogor pekan lalu berbuntut panjang, dengan dilaporkannya pihak rumah sakit oleh satgas penanganan Covid-19 Kota Bogor.
Direktur RS Ummi dilaporkan lantaran tidak terbuka dengan Satgas Covid-19 dan pemerintah terkait pengambilan pemeriksaan usap (swab test) Habib Rizieq yang sempat dirawat di rumah sakit tersebut.
BACA JUGA: Keberadaan Habib Rizieq Masih Misterius
Adapun hasil swab test terhadap Habib Rizieq sampai sekarang masih misterius karena dirahasiakan oleh yang bersangkutan. Meski hasil swab test-nya sudah keluar, Habib Rizieq menolak untuk dipublikasikan secara luas dan melaporkannya ke tim Satgas Covid-19.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa sebagai tokoh publik, sudah sepatutnya Habib Rizieq mengumumkan dan melaporkan hasil swab testnya ke Satgas Covid-19 setempat. Dia menilai pengumuman hasil swab seorang tokoh publik penting untuk dilakukan karena yang berkaitan akan berinteraksi dengan banyak pihak.
"Tokoh publik punya kewajiban umumkan hasil swab, kalau bukan tokoh publik memang tidak punya pengaruh besar, tapi kalau tokoh publik, ada ratusan mungkin ribuan orang yang mengikuti, harus mewaspadai jika si tokoh itu positif, kan gitu ya? tanpa informasi itu maka ada ancaman super spreader," jelasnya.
BACA JUGA: Di Manakah Habib Rizieq Bakal Diperiksa, Polda atau Petamburan?
Di sisi lain, Wakil Sekertaris Jendral Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin menegaskan rekam medis adalah hak individu. Karena itu sebaiknya semua pihak tak perlu tahu hasil swab Habib Rizieq.
“Hak untuk penyampaian rekam medis itu adalah hak individu dan bersifat rahasia sehingga seharusnya tidak dicampuri urusan oleh siapapun,” ungkap Novel saat dihubungi Okezone di Jakarta, Senin (30/11/2020).