JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan jumlah pengangguran di Indonesia akibat pandemi Covid-19 atau virus corona sebanyak 6,9 juta orang. Selain itu, sebanyak 3,5 juta pekerja telah terdampak wabah ini.
Jokowi mulanya mengatakan, bahwa Indonesia sedang memasuki era puncak bonus demografi, di mana anak muda akan menjadi segmen terbesar dari populasi penduduk. Proporsi anak muda yang besar ini, kata Jokowi, bisa menjadi tonic untuk menguatkan bangsa. Namun sebaliknya mereka juga bisa menjadi toxic atau racun bila tidak disiapkan dari sekarang.
"Saat ini, setiap tahun, ada sekitar 2,9 juta penduduk usia kerja baru, anak-anak muda yang masuk ke pasar kerja. Apalagi di tengah pandemi terdapat kurang lebih 6,9 juta pengangguran dan 3,5 juta pekerja terdampak pandemi Covid," ujar Jokowi melalui rekaman video di acara HUT ke-6 Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Minggu (29/11/2020).
Baca Juga: Selain Periksa Dirut RS Ummi, Polres Bogor Buka Peluang Panggil HRS
Sementara itu, sambung Jokowi, sebanyak 87 persen dari total penduduk pekerja memiliki tingkat pendidikan setingkat SMA ke bawah. Kemudian, 39 persen di antaranya hanya mengenyam pendidikan sekolah dasar.
"Ini artinya untuk menghadapi puncak bonus demografi, tidak ada pilihan lain bagi kita selain kita harus bekerja keras untuk menyiapkan SDM SDM kita, SDM yang unggul, kita juga harus bekerja keras menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Itulah yang menjadi prioritas utama pemerintah saat ini," terangnya.
Karena itu, Jokowi mengajak seluruh kader PSI untuk menjadi simpul kreativitas dan penggerak optimisme anak-anak muda untuk turun tangan menyelesaikan persoalan bangsa. Meskipun usia PSI masih sangat muda yakni enam tahun, tetapi Jokowi melihat partai besutan Grace Natalie itu memiliki kesempatan besar untuk maju. Apalagi, anggota PSI hampir seluruhnya berasal dari kalangan muda.
Baca Juga: 10 Provinsi Penyumbang Terbanyak Kasus Positif Corona, Jateng Teratas Disusul Jakarta
Menurut Jokowi, usia muda membawa energi perubahan, berpikir positif, berani melakukan lompatan, bergerak lebih lebih lincah dan gesit, serta selalu optimis melihat masa depan. Indonesia, lanjut dia, membutuhkan lebih banyak lagi anak muda yang berani, gesit, dan penuh semangat untuk menuju Indonesia maju. Itulah modal untuk memenangkan pertarungan global.
"Yang cepat akan mengalahkan yang lambat, yang kreatif dan inovatif akan mengalahkan yang rutinitas, dan monoton. Saya melihat modal kecepatan, modal kreatifitas dan modal inovasi ini ada di PSI," ucap Jokowi.
"Selamat merayakan ulang tahun keenam PSI, dan teruslah hadir menginspirasi kebaruan untuk melakukan lompatan kemajuan," tutup Jokowi.
(Ari)