JAKARTA - TNI Angkatan Darat (AD) menunjukkan sejumlah manuver serangan terhadap pertahanan musuh. Hal itu dipertunjukkan dalam Latihan Antar Kecabangan TNI AD Kartika Yudha TA 2020 yang digelar di Pusat Latihan Tempur Kodiklatad, Baturaja, Sumatera Selatan (Sumsel), Kamis 26 November 2020.
Sebagai awal dari latihan, TNI AD menunjukkan pesawat dari tim topografi jenis V-Toll yang memiliki kecepatan 43 KM per jam dengan kemampuan tempuh jarak 35 KM. Dalam kegiatan ini, pesawat tengah melaksanakan pemotretan udara, pengamatan medan, hingga pengintaian kedudukan musuh.
Atas kegiatan itu, Yon Arhanud 2 telah mendeteksi adanya pesawat pengintai musuh, selanjutnya dengan alutsista mistral, Yon Arhanud 2 melaksanakan deteksi, identifikasi, tracking hingga penghancuran terhadap sasaran udara musuh, dalam hal ini pesawat intai musuh.
Selanjutnya, terlihat juga 2 unit Panser Anoa yang sedang melaksanakan tugas pengintaian paksa. Namun, dalam patroli tersebut pasukan Panser melakukan kontak dengan panser musuh yang sedang patroli. Sehingga, terjadilah kontak tembak.
Guna membantu pergerakan dari pasukan, Danton Batalyon (Danyon) memerintahkan agar tank musuh dilumpuhkan dengan senjata jenis C-90 yang memiliki kemampuan menembus baja ketebalan 400 MM dengan jarak tembak maksimum 1200 meter. Disudut lainnya, penembak runduk dengan menggunakan senjata SPR AX 16 berusaha untuk menembak sasaran terpilih yang dapat membahayakan manuver satuan.
Baca Juga : Helikopter AH-64E Apache Unjuk Kebolehan di Lantacab Kartika Yudha 2020
Keadaan musuh pun semakin terdesak ketika pasukan terdepan diperintahkan untuk mengatasi perlawanan dari musuh. Atas serangan tersebut, musuh pun terus dipukul mundur.
Bahkan, 2 unit helikopter AH-64 Apache juga turut melakukan manuver Hover Fire dalam rangka memberikan bantuan tembakan menggunakan misil hellfire ditambah dengan canon kaliber 30 mm serta roket hydra. Tembakan canon dan roket hydra ini merupakan tembakan penindas yang bertujuan untuk menghancurkan sisa pasukan musuh.
Sampai akhirnya, pasukan pun dilaporkan sudah menduduki jarak serbuan dari musuh. Namun, tak sampai disitu, Dansatgas meminta kepada pasukannya untuk memastikan betul-betul sudah menguasai dan merebutnya dengan didahului dengan tembakan SM-5.