JAKARTA – Operasi tangkap tangan (OTT) penyidik KPK terhadap Menteri Kelautan Perikanan Edhy Prabowo di Bandara Soekarno Hatta masih menjadi perbincangan netizen hingga Kamis (26/11/2020) sore.
Bahkan, nama Edhy Prabowo masih menjadi trending di Twitter. Cuitannya mengenai Hari Antikorupsi beberapa waktu lalu kembali muncul ke permukaan.
(Baca juga: Edhy Prabowo Tersangka, Febri Diansyah Sindir Harun Masiku yang Masih Buron)
"Korupsi adalah musuh utama yang harus kita perangi. Bersama-sama membangun komitmen KKP menjadi birokrat yang bersih dan melayani untuk mewujudkan masyarakat kelautan dan perikanan yang sejahtera. Selamat Hari Antikorupsi Sedunia!" tulis Edhy Prabowo di akun @Edhy_Prabowo.
Twit tersebut langsung menjadi bulan-bulanan netizen. Edhy Prabowo sendiri ditetapkan sebagai tersangka penerima suap terkait perizinan tambak, usaha, dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020 alias suap ekspor benur lobster.
(Baca juga: Edhy Prabowo Tersangka, Denny Siregar: Karena Ngebet Rolex dan Belikan Istri Tas Hermes!)
"Selamat ya, Pak. Bapak memang hebat, baru setahun menjabat sudah bisa langsung ketemu dan dikasih hadiah rompi orange segala sama KPK," ujar akun @jump2nov
"Banyak-banyakin makan ikan dan lobster pak. Biar pinter. Anak saya aja main perang-perangan sama teman, bapak malah sama diri sendiri. Selamat atas prestasinya pak. Saya berharap hukuman yang terbaik untuk bapak dunia akhirat." "Beda hati beda mulut (sulit percaya setiap omongan politikus)," tulis akun @DodoySaffa.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango menyatakan, sampai saat ini KPK memang baru menetapkan tujuh orang termasuk Edhy Prabowo sebagai tersangka kasus dugaan suap pengurusan perizinan tambak, usaha, dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020. Namun, penyidik tetap melakukan pengembangan di proses penyidikan.
Nawawi melanjutkan, untuk uang Rp9,8 miliar yang diduga diterima Edhy Prabowo diduga berasal dari beberapa perusahaan eksportir benih lobster (benur). Artinya tutur Nawawi, uang tersebut bukan hanya berasal dari tersangka Suharjito atau PT DPP.
(Meilila Syavira)