JAKARTA – Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan memimpin tim gabungan penyelidik dan penyidik menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo pada Rabu (25/11/2020) dini hari setelah penyelidikan lebih dua bulan.
"Benar, tim yang menangkap EP (Edhy Prabowo), Menteri KKP dan beberapa orang termasuk istrinya EP di Bandara Soetta dini hari tadi dipimpin Bang Novel (Novel Baswedan). Ini masih pemeriksaan di Gedung MP (Merah Putih) KPK," ujar sumber internal Bidang Penindakan KPK kepada Koran Sindo dan MNC Media, Rabu (25/11/2020).
Sumber ini melanjutkan, sebelum penangkapan dilakukan, tim telah beberapa kali melakukan pemantauan atas keberadaan Edhy Prabowo. Tim mendapatkan kabar Edhy sedang melakukan lawatan ke luar negeri termasuk Amerika Serikat. Pada Selasa (24/11/2020) malam, tim lebih kemudian memastikan waktu kedatangan Edy dkk dari lawatan di Negeri Paman Sam.
"Malam hari setelah habis Isya, tim sudah bersiap di Gedung Merah Putih. Karena dapat info bahwa pesawat yang ditumpangi Menteri EP tiba sekitar pukul 01.30-an di Indonesia dari Amerika. Setelah infonya valid, tim meluncur ke Bandara. Jadi malam hari Bang Novel dan tim lakukan breafing," ujarnya.
Lebih lanjut sumber ini mengungkapkan, penangkapan terhadap Edy dan beberapa orang lain dilakukan setelah melalui proses pemantauan atas komunikasinya dengan beberapa pihak. Proses ini masuk dalam rangkaian penyelidikan. Penyelidikan dilakukan setelah sebelumnya hasil telaah dan analisis oleh tim Direktorat Pengaduan Masyarakat (Dumas) memperoleh informasi dan laporan dari masyarakat.
"Penyelidikan kasus yang terkait dengan ekspor benih lobster atau benur ini sudah sekitar dua bulanan. Sebelumnya KPK sudah terima dulu pengaduan dari masyarakat," ucapnya.