JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan diperiksa Polda Metro Jaya, terkait kerumunan di acara yang dihadiri Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab. Anies dicecar 33 pertanyaan yang jawabannya dituangkan dalam 23 halaman.
Acara yang menimbulkan kerumunan adalah peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan pernikahan putri Habib Rizieq, Syarifah Najwa Shihab di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI), Din Syamsuddin menilai pemanggilan Anies bakal jadi preseden buruk bagi Polri. Pasalnya, tidak ada pemeriksaan terhadap gubernur lain yang di wilayahnya terjadi kerumunan serupa.
"Kejadian ini merupakan preseden buruk yang hanya akan memperburuk citra Polri yang over acting, apalagi terkesan ada diskriminasi dengan tidak dilakukannya hal yang sama atas gubernur lain yang di wilayahnya juga terjadi kerumunan serupa," ucap Din kepada Okezone, Rabu (18/11/2020).
Menurut Din, hal seperti ini justru menjadi bumerang bagi rezim. Dengan adanya pemanggilan ini, Anies justru menuai simpati rakyat sebagai pemimpin masa depan.
Baca juga: Postingan Pertama Anies di IG Usai Diperiksa Polisi, Netizen: Maju Terus Pak!
"Tindakan ini akan menjadi bumerang bagi rezim, dan telah menuai simpati rakyat bagi Anies Baswedan sebagai pemimpin masa depan," imbuh dia.
Di sisi lain, Din melihat pemanggilan Anies oleh Polda Metro Jaya sebagai drama penegakan hukum yang irrasional atau tidak wajar. Belum pernah terjadi Polda memanggil seorang Gubernur hanya untuk dimintai klarifikasi kecuali dalam rangka penyidikan.