JAKARTA - Komandan Batalyon Kesehatan Denma Mabes TNI AU Letkol Kes Heru Wishnu berbagi kisahnya ketika merawat pasien terkait Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta Pusat. Salah satu tantangan merawat pasien Covid-19 yakni menenangkan kondisi psikologi para pasien.
Bahkan, dia memberi contoh, ada pasien yang harus dirawat di rumah sakit darurat itu sampai waktu kurang lebih dua bulan. Hal itu dikisahkan Wishnu dalam tayangan Podcast Puspen TNI Episode 5 dilihat Sabtu (24/10/2020).
BACA JUGA: HUT Ke-70 IDI, Jokowi : Terima Kasih Atas Perjuangan dan Pengorbanan
"Di sana ada yang 60 hari lebih isolasi diri. Bayangkan, setelah positif Covid-19 yang dipikirkan oleh para pasien adalah kapan saya negatif. Menunggu, kemudian diterapi, setelah itu swabnya masih positif. Kemudian nunggu lagi sampai jadwal berikutnya. Itu pasti merasakan tertekan," kata Wishnu.
Karena merasa tertekan, para pasien, lanjut Wishnu bercerita, ada yang sampai sudah melakukan percobaan bunuh diri. Menurutnya, banyak pasien terkait Covid-19 yang berpikir secara berlebihan kapan mereka bisa sembuh dari virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok ini.
"Makanya ada beberapa pasien yang sampai percobaan bunuh diri karena mungkin memikirkan Covid-19 dari sisi negatifnya. Jadi waktu itu sampai ada yang keluar jendela. Kita ketahui bersama bahwa Wisma Atlet ada 32 lantai, itu bayangkan kalau ada orang-orang yang sudah putus asa," tuturnya.
BACA JUGA: Mayoritas Pasien Covid-19 di RSD Wisma Atlet dari Klaster Perkantoran dan Keluarga
Akan tetapi, dia mengungkapkan para pasien Covid-19 yang dirawat di RSD Wisma Atlet diperiksa perkembangannya setiap hari. Di setiap lantai rumah sakit itu, sambung Wishnu, ada dokter, perawat, serta profesi lainnya yang selalu berjaga.
Selain bersama dokter TNI lainnya, Wishnu menuturkan di rumah sakit itu dirinya bertugas bersama banyak sprsifikasi tenaga kesehatan, mulai dari dokter umum, dokter spesialis, perawat, hingga Tim Nubika (nuklir, biologi, dan kimia) dari tiga matra TNI. Tim Nubika adalah mereka yang punya keahlian dekontaminasi.
Baca Juga: Dukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kabupaten Morowali Hibahkan Tanah ke KKP