JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meminta kepala daerah menjadikan pencegahan stunting sebagai prioritas pembangunan di wilayahnya masing-masing. Pasalnya, angka balita yang mengalami stunting masih cukup tinggi di Indonesia.
Hal tersebut dikatakan Ma'ruf dalam Rapat Koordinasi Teknis Nasional Percepatan Pencegahan Stunting yang diselenggarakan Kemensetneg secara virtual, Rabu (21/10/2020).
"Komitmen saudara (kepala daerah-red) sangat diperlukan dalam upaya percepatan pencegahan stunting. Dengan komitmen kuat dari kepala daerah, pencegahan stunting dapat dijadikan prioritas pembangunan dan semua sumber daya yang diperlukan dapat dimobilisasi," ujarnya.
Ma'ruf menuturkan, komitmen pemerintah daerah dalam mencegah stunting harus sejalan dengan pemerintah pusat. Ia mencontohkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan dirinya menargetkan menurunkan angka stunting di Indonesia sebesar 14 persen hingga 2024.
"Target ini harus kita capai bersama melalui konvergensi antarprogram dan pelaku baik di pusat maupun daerah hingga tingkat desa," katanya.
Stunting, kata Ma'ruf, sebagai kondisi gagal tumbuh disebabkan kekurangan gizi dalam waktu lama sejak anak masih berada di kandungan hingga anak berusia 2 tahun atau 1.000 hari pertama kehidupan.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan, pada 2019 ada 27,7 persen atau 6,5 juta balita di Indonesia yang mengalami stunting karena kekurangan gizi dalam jangka waktu lama. Data itu bersumber dari hasil survei yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Follow Berita Okezone di Google News