JAKARTA - Kepala Bidang informasi Iklim terapan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Marzuki mengatakan, bahwa kelembaban udara menjadi pemicu peningkatan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Tanah Air.
Awalnya, Marzuki menceritakan pihaknya memperkirakan bahwa kejadian puncak hujan di suatu daerah yang BMKG misalnya antara Januari-Februari maka setelahnya diikuti oleh puncak DBD.
“Itu waktu kesimpulan awalnya itu kira-kira,” katanya dalam webinar ‘Antisipasi Penyebaran Penyakit DBD di tengah Pandemi Covid-19 dengan Pemanfaatan Informasi Iklim untuk Kesehatan’ Selasa (15/9/2020).
Baca juga: Kasus DBD di Jawa Barat 14.636 Orang, Tertinggi di Indonesia
Kemudian, Marzuki mengatakan, pihaknya dibantu dengan para pakar dari Institut Teknologi Bandung mengeksplorasi apakah kejadian puncak DBD berkorelasi dengan puncak musim penghujan.
“Kami dibantu oleh tim Litbang kemudian juga dari pakar pakar ITB mengeksplorasi data-data yang dimiliki disandingkan dengan kejadian DBD. Apakah dari data iklim itu misalnya hari hujannya misalnya yang sangat berpengaruh, atau suhunya, atau curah hujannya, atau kelembabannya dan lain sebagainya,” sambungnya.
Baca juga: Jabar Tercatat Provinsi dengan Kasus DBD Tertinggi Capai 14 Ribu Orang
“Jadi semua elemen iklim yang mungkin bisa menjabarkan kita coba analisis, kita hubungkan agar memiliki reason atau alasan-alasan ilmiah sehingga bisa dikaitkan dengan kejadian DBD pada suatu waktu,” jelas Marzuki.
Follow Berita Okezone di Google News