JAKARTA - Manajer Senior Integrasi Riset dan Pengembangan PT Bio Farma, Neni Nurainy mengaku kesulitan dalam mengembangkan vaksin untuk virus corona (Covid-19). Sebab, pengembangan vaksin butuh proses yang sangat kompleks dan cukup lama.
"Untuk pengembangan vaksin itu tidaklah mudah karena ini merupakan suatu proses yang sangat kompleks. Karakterisasinya sangat-sangat spesifik," kata Neni saat berbincang dalam diskusi daring bertajuk 'Meninjau Kemajuan Pengembangan dan Produksi Vaksin Covid-19 di Indonesia', Rabu (26/4/2020).
Menurut Neni, pengembangan vaksin tidak boleh asal-asalan. Tujuan utama dalam pengembangan vaksin yakni harus aman, dan bisa meningkatkan imun tubuh untuk melawan serangan virus corona.
"Dan ini jangan lupa, goalnya harus menghasilkan vaksin yang aman, imunogenic, dan vaksin ini harus dipenuhi dalam kondisi yang konsisten. dan harus memberikan impact kepada public health," bebernya.
Vaksin yang saat ini sedang digarap oleh Indonesia, kata Neni, sebenarnya prosesnya sangat panjang. Terakhir yang palung penting, harus ada persyaratan dari badan kesehatan dunia (WHO).
"Ini memerlukan proses yang cukup panjang, kareena syarat dari WHO untuk vaksin ini betul-betul ketat jadi kemurniannya harus sangat tinggi," ucapnya.
Menurutnya, regulasi vaksin berbera dengan pembuatan obat. Dimana, regulasi vaksin lebih ketat dibanding obat. Sebab, vaksin akan diberikan kepada orang yang sehat untuk mengebalkan imun tubuh.
"Enggak boleh berubah-rubah, kita harus kunci parameter pada saat proses produksi," imbuhnya.
Baca Juga :Â Soal Deklarasi KAMI, Megawati: Banyak Banget yang Ingin Jadi PresidenÂ
Baca Juga :Â DPRD DKI: Kalau Bioskop Dibuka, Tolong Pertimbangkan Dampaknya!
Sementara itu, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Soebandrio menjelaskan saat ini memang belum ada vaksin yang benar-bebar ampuh untuk melawan Covid-19. Satu-satunya cara yang bisa dilakukan saat ini sambil menunggu vaksin berhasil yaitu meningkatkan imunitas di dalam tubuh.
"Pilihannya tidak ada lain selain meningkatkan imunitas masyarakat. Kita harapkan lebih banyak orang yang memiliki kekebalan," kata Amin dalam gelaran diskusi yang sama.