MALANG - Masjid Sabilillah terletak di Jalan Ahmmad Yani Nomor 15, Blimbing, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur. Lalu tahukah Anda bahwa lahan masjid ini dulunya markas penjuang?
Ya, Masjid Sabilillah menjadi saksi bisu laskar Islam yang didominasi santri, berjuang menghadapi penjajah saat Agresi Militer II pada November 1948.
Sekretaris Takmir Masjid Sabilillah Akhmad Farkhan mengatakan, tentara rakyat laskar Islam atau Laskar Hizbullah di bawah pimpinan KH. Masykur, sempat menjadikan tanah kosong yang kini menjadi tempat berdirinya Masjid Sabilillah, sebagai markas.
"Dulu memang sini dijadikan markas untuk menggalang dukungan untuk bertempur ke Surabaya. Kalau yang Laskar Hizbullah markasnya di Singosari," ujarnya di masjid tersebut beberapa waktu lalu.
Sementara Sejarawan Najib Jauhari juga mengatakan lahan Masjid Sabilillah pernah dijadikan sebagai markas pejuang, yaitu , pasca adanya resolusi jihad dari Nahdatul Ulama (NU) pada 22 Oktober 1945.
Baca Juga:Â Kisah Perjuangan Kompi Gagak Lodra Bertempur Lawan Belanda di Coban Jahe
"Markasnya Laskar Sabilillah ini di Malang dan Panglimanya adalah KH. Masjkur yang berasal dari Singosari, Malang. Kalau yang Laskar Hizbullah markasnya di Singosari. Pasukan ini sama-sama berangkat ke Surabaya dipimpin oleh KH. Nawawi Thohir dan Abbas Sato dengan jumlah 168 laskar," ucapnya.
Lebih lanjut Farkhan menjelaskan pada masa perjuangan itu, laskar Islam beribadah di Masjid Jami Blimbing yang terletak di utara Masjid Sabilillah saat ini.
Kemudian dari hari ke hari jamaah masjid Jami Blimbing semakin bertambah sehingga rumah ibadah itu over kapasitas. Sehingga diputuskan pada 1960-an membangun Masjid Sabilillah di tanah bekas markas Laskar Islam atau laskar Hizbullah.
"Maka pada 1968 dibentuklah panitia pembangunan Masjid Blimbing yang baru oleh KH. Nakhrawi Thohir," ujarnya.
Baca Juga:Â Veteran di Tangsel Kenang Perintah Jenderal Sudirman, Kita Harus Merdeka!
Farkhan menambahkan pembangunan Masjid Sabilillah sempat terhenti beberapa tahun karena terkendali berbagai hal. Namun akhirnya selesai juga, dan jika dihitung sejak pencetusan pembangunan, butuh 6 tahun agar Rumah Allah tersebut berdiri.
Masjid Sabilillah kini berdidi di atas tanah 8.100 meter persegi, meliputi tiga bangunan, yaitu bangunan induk masjid, bangunan menara, dan bangunan pelengkap seperti ruang kantor, tempat wudhu, dan ruangan sekolah.
Follow Berita Okezone di Google News