JAKARTA - Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa (PDSKJ) DKI Jakarta, Nova Riyanti Yusuf menyebut bahwa 69% masyarakat Indonesia mengalami masalah psikologi. Sebagian di antaranya akibat pandemi Covid-19 berdasarkan hasil swaperiksa terhadap 2.364 responden dari 34 provinsi.
Karena itu, psikiater ini memberikan saran dan masukan kepada masyarakat agar lebih memperhatikan kesehatan mentalnya khususnya, saat pandemi Covid-19.
Dia mencontohkan, di awal penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yakni, memberikan penguatan kepada masyarakat yang menghadapi perubahan mendadak dalam kehidupan mereka, karena mereka tidak bisa bekerja dan melakukan kegiatan seperti biasanya.
“Kita perlu mencari kegiatan yang bisa membantu menenangkan diri atau mengembangkan skill. Kalau misalnya di-PHK melakukan bisnis yang sesuai dengan talentanya dia,” kata perempuan yang akrab disapa Noriyu kepada SINDO Media, Rabu (29/7/2020).
Kemudian, sambung Noriyu, mendekatkan diri secara spiritual kepada Tuhan, melakukan meditasi atau yoga, memperbanyak komunikasi dengan orang lain lewat media sosial (medsos) atau layanan pesan.
Memberikan perhatian kepada mereka yang masuk kategori ODP atau PDP juga penting, menanyakan kabar adalah hal sederhana yang penting bagi orang lain dan di saat bersamaan memberikan penguatan mental bagi mereka.
Baca Juga: 90 Klaster Perkantoran di Jakarta Sumbang 459 Kasus Positif Covid-19
“Semakin ke sini yang terbangun adalah emotional resilience atau kemampuan untuk melampaui kondisi-kondisi yang tidak beruntung, bencana, masalah yang dihadapi, masalah keluarga, pekerjaan, masalah dengan sekolah dan lain sebagainya,” terang Noriyu.
Sehingga, kata mantan Anggota Komisi IX DPR ini, setelah bisa melampaui itu maka orang tersebut akan mengalami personal growth atau perkembangan diri menjadi lebih baik, atau rebound. Jadi mendewasakan diri atas persoalan yang dihadapi. Karena itu, dengan segala ketidakjelasan pandemi dan dampak yang dihadapi, setiap orang harus memiliki ketahanan emosionalnya yang didapat dengan beragam cara.