Share

Jokowi ke Kabinet Indonesia Maju: Apa Enggak Punya Perasaan?

Fakhrizal Fakhri , Okezone · Minggu 28 Juni 2020 19:00 WIB
https: img.okezone.com content 2020 06 28 337 2237798 jokowi-ke-kabinet-indonesia-maju-apa-enggak-punya-perasaan-aVZBCYUfYk.jpg Presiden Joko Widodo. Foto: Screenshoot dari Youtube Sekretariat Presiden

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kesal dengan Kabinet Indonesia Maju yang tidak mengambil langkah extra ordinari atau kebijakan luar biasa di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Kepala Negara menegaskan seharusnya para menteri dan kepala lembaga negara telah mengambil kebijakan-kebijakan dalam menangani situasi krisis dalam tiga bulan ke belakang maupun tiga bulan ke depan.

"Kita juga mestinya juga semuanya yang hadir di sini sebagai pimpinan, sebagai penanggungjawab. Kita yang berada di sini ini bertanggungjawab kepada 267 juta penduduk Indonesia. Ini tolong digaris bawahi, dan perasaan itu, tolong kita sama. Ada sense of crisis yang sama," kata Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna pada Kamis 18 Juni 2020.

Presiden Jokowi mengingatkan bahwa Organisation for Economic Co-operasation and Develoment (OCED) telah menyampaikan bahwa ekonomi dunia telah terkontraksi hingga bisa mencapai minus 7%.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta jajarannya untuk mempunyai langkah yang sama dalam mengantisipasi potensi krisis ekonomi di tengah pandemi Covid-19.

"Bank Dunia menyampaikan bisa minus 5 persen. Perasaan ini harus sama. Kita harus ngerti ini. Jangan biasa-biasa saja, jangan linear, jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali kita. Saya lihat masih banyak kita yang menganggap ini normal," ucapnya.

Baca Juga: Jokowi Ingatkan Masyarakat Ancaman Covid-19 Belum Berakhir 

"Lha kalau saya lihat bapak ibu dan saudara-saudara masih melihat ini sebagai masih normal, berbahaya sekali. Kerja masih biasa-biasa saja. Ini kerjanya memang harus ekstra luar biasa, extra ordinary," tegas Jokowi.

Jokowi meminta agar Kabinet Indonesia Maju mempunyai perasaan dan kebijakan yang sama dalam menangani krisis lantaran pandemi corona.

"Perasaan ini tolong sama. Kita harus sama perasaannya. Kalau ada yang berbeda satu saja, sudah berbahaya. Jadi, tindakan-tindakan kita, keputusan kita, kebijakan kita suasananya harus suasana krisis. Jangan kebijakan yang biasa-biasa saja menganggap ini sebuah kenormalan. Apa-apaan ini?" imbuhnya.

Kepala Negara menegaskan, kementerian dan lembaga tak lagi mengambil langkah yang biasa dalam mengadapi pandemi corona. Bahkan, dirinya siap menerbitkan Perppu hingga Perpres sebagai payung hukum dalam mengambil kebijakan extra ordinary tersebut.

Baca Juga: Arahan di Tengah Pandemi Covid-19, Jokowi Sebut Reshuffle hingga Bubarkan Lembaga Negara 

"Kalau perlu kebijakan Perppu, ya Perppu saya keluarkan. Kalau perlu Perpres, ya Perpres saya keluarkan. Kalau sudah ada peraturan menteri, keluarkan. Untuk menangani negara tanggung jawab kita kepada 267 juta rakyat kita. Saya lihat, masih banyak kita ini yang seperti biasa-biasa saja. Saya jengkelnya di situ! Ini apa nggak punya perasaan? Suasana ini krisis," tegas Jokowi.

Follow Berita Okezone di Google News

(abp)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini