JAKARTA - Sejumlah dokter yang tergabung dalam Peneliti Stem Cell and Cancer Research Indonesia dan Persatuan Sel Punca Seluruh Indonesia (Persepsi) mendapatkan lampu hijau dari Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk memulai uji klinik Terapi Covid-19, dengan menggunakan secretom untuk menanggulangi badai sitokin( Peradangan ) dapat mencegah kematian akibat corona.
Secretom adalah produk Stem Cell (Extra Celuler Vesicle), yang mempunya fungsi anti radang, angiogenesis, modulasi imun, dan mengendalikan inflamasi.
Uji Klinik Terapi Covid-19 yang akan dilakukan pada manusia itu, mendapatkan sambutan sangat positif dari Menkes Terawan, serta mendapatkan dukungan penuh dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kemenkes.
โKarena Inhalasi terapi secretom langsung ke target organ paru, menghindari efek samping atau adverse event," kata Sugeng Ibrahim setelah bertemu Menkes Terawan di Kantor Kemenkes Jalan Rasuna Said, Jakarta, Senin (22/6/2020).
Secara garis besar, kata Sugeng, Menkes Terawan memberikan persetujuan Uji Klinik Penelitian Pemberian Isolate Secretome Mesenchymal Stem Sell pada penderita Covid-19 berat di sembilan Rumah Sakit di Indonesia.
Sedangkan riset untuk sementara ini akan dilakukan di RS Kariadi Semarang, RSPAD Gatot Subroto, RSAU dr Esnawan Antariksa Halim, RS Bhayangkara Makasar, RS Muwardi Solo, RS Sultan Agung Semarang, Dan RS Muhamadiyah Gamping.
"Kami melaporkan temuan kami kepada Menkes Terawan dan membuktikan bahwa badai cytokin dapat dicegah atau ditanggulangi. Atau kematian akibat pagebluk Covid-19 dapat dicegah atau diturunkan angkanya," sambung dosen Unika Soegijapranata itu.
Lebih lanjut dia menjelaskan, secretom MSC mengandung IL 10 tinggi, dapat menekan badai radang, karena cytokin protein produk radang. Atau dalam penjelasan medis IL 10 sebagai anti radang menekan CD4 dan CD 8 sebagai kemokin inflamasi. Meski tidak membunuh virus, tapi dapat menanggulangi efek berat Covid -19.