JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengatakan, Pancasila sebagai ideologi bertentangan dengan kapitalisme-liberalisme serta marxisme-leninisme.
Kedua ideologi tersebut mengandung benih imperialisme, sedangkan Pancasila bercita-cita membangun persaudaraan dunia. Hal itu diucapkan Hasto dalam peringatan hari lahir Pancasila yang pada 1 Juni.
"Pancasila sebagai ideologi dunia berbeda, dan bahkan bertentangan dengan kapitalisme-liberalisme; bertentangan juga dengan marxisme-leninisme. Keduanya mengandung benih-benih imperialisme kolonialisme, sementara Pancasila bercita-cita membangun persaudaraan dunia," kata Hasto melalui keterangan pers tertulisnya, Senin (1/6/2020).
Hasto juga mengatakan, Konferensi Asia Afrika yang diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat, pada 1955 silam telah memberi inspirasi bagi kemerdekaan di lebih 28 negara.
"Berbagai bentuk radikalisme juga tidak sesuai dengan Pancasila. Sebab Indonesia adalah negara kebangsaan yang berdiri kokoh di atas semua paham individu atau golongan. Radikalisme di dasarkan oleh ideologi yang tidak sesuai dengan sila ketuhanan dan anti kemanusiaan," tutur Hasto.
Hasto menuturkan, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri beserta keluarga besar partai mengucapkan selamat hari lahir Pancasila yang dirayakan setiap 1 Juni.
Hal ini sekaligus sebagai peringatan ketika Bung Karno mengucapkan pidato di hadapan sidang BPUPK guna menjawab pertanyaan Dr Radjiman Wedyodiningrat tentang filsafat yang sedalam-dalamnya, pandangan hidup Indonesia merdeka, dan jiwa bangsa.
"Pancasila pernah ditawarkan sebagai ideologi dunia oleh Bung Karno dalam Pidato di PBB pada tanggal 30 September 1960, To Build The World A New. Pembumian Pancasila untuk dunia adalah perjuangan menciptakan perdamaian dunia, di mana kemerdekaan adalah hak segala bangsa," ucap Hasto.