JAKARTA – Gunung Anak Krakatau mengalami 7 kali gempa dengan frekuensi lemah berdasarkan data yang terekam di seismograf, Sabtu 2 Mei 2020. Gunung api di tengah Selat Sunda, Lampung itu masih berstatus waspada atau level II.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, Minggu (3/5/2020) melaporkan, Gunung Anak Krakatau terlihat jelas hingga tertutup kabut. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis tinggi sekitar 50 meter dari puncak.
“Cuaca cerah hingga hujan, angin lemah hingga kencang ke arah utara, timur dan barat laut,” tulis laporan dikutip dari laman resmi PVMBG.
Dari rekaman seismograf, Sabtu kemarin tercatat Anak Krakatau dilanda 7 kali gempa low frequency. “Tremor Menerus, amplitudo 0.5-3 mm (dominan 1 mm).”
PVMBG merekomendasikan agar masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer dari kawah gunung api setinggi 157 meter di atas permukaan laut.
Gunung Anak Krakatau terakhir erupsi pada 17 April 2020 sore, dengan ketinggian kolom abu tak teramati.
Follow Berita Okezone di Google News
(sal)