JAKARTA - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) belakangan dimanfaatkan oleh para pelaku kriminal untuk melakukan tindak kejahatan jalanan alias pembegalan di jalan raya.
Terbaru, Tim Rajawali Polres Jakarta Timur viral di media sosial usai mengejar dan menindak oknum begal yang membawa senjata tajam jenis parang di kawasan Cakung, Jaktim, pada Minggu 19 April 2020 dini hari.
Menanggapi fenomena sosial itu, Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni sangat mendukung tindakan kepolisian yang berani menindak tegas pelaku begal yang saat melancarkan aksinya membawa senjata tajam. Jika pelaku tersebut melawan, dia mendorong agar polisi tidak sungkan melumpuhkannya dengan tembakan terukur.
“Saya mendukung polisi untuk mengambil tindakan tegas. Masalahnya mereka bawa senjata tajam, terus terkenal sadis dalam melakukan aksinya, jadi kalau memang ketahuan dan kabur. Ya, kalau perlu tembak di tempat, ditembak saja,” ujar Sahroni kepada Okezone di Jakarta, Senin (20/4/2020).
Politikus Partai Nasdem itu mengatakan, tindakan tegas terhadap para pelaku begal di saat wabah corona perlu dilakukan aparat kepolisian. Apalagi, jika mereka membawa senjata tajam yang tentunya membahayakan masyarakat.
“Prioritas utama kita saat ini adalah memastikan rasa aman di masyarakat. Keberadaan begal ini sudah sangat meresahkan, apalagi banyak beredar video mereka membegal dengan membawa celurit yang panjang-panjang. Itukan seram banget,” tegasnya.
Di sisi lain, Sahroni melihat bahwa salah satu penyebab tingginya angka kriminalitas bisa saja disebabkan oleh progran asimilasi terhadap 30 ribu narapidana di tengah pandemi. “Ditambah dengan semakin sulitnya perekonomian masyarakat,” tutur dia.