KUPANG - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih tinggi. Hingga kini tercatat warga terserang DBD mencapai 4.357 orang. Dari jumlah itu, 48 di antaranya meninggal dunia.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan NTT, Erlina R Salmun kepada Okezone, Minggu (29/3/2020), mengatakan pihaknya dan seluruh jajaran medis di provinsi kepulauan itu masih terus berjibaku menangani penyakit yang disebabkan gigitan nyamuk aedes aegypti itu.
Dia mengatakan jumlah kasus sebanyak 4.357 itu menyebar di 22 kabupaten dan kota provinsi itu dengan variasinya masing-masing.
Hingga Jumat 27 Maret 2020, jumlah kasus tertinggi masih terjadi di Kabupaten Sikka Pulau Flores pada angka 1.507 dengan jumlah kematian 14.
Jumlah ini jika disandingkan dengan data pada 19 Maret maka terlihat ada eskalasi. Pada saat itu khusus di Kabupaten Sikka, total kasus DBD berada di angka 1.412 dengan jumlah kematian masih di angka 14 orang. Terdapat kenaikan sejumlah 95 kasus, meskipun secara akumulatif hingga saat itu yang dinyatakan sembuh berada di angka 1.330 orang.
Angka jumlah kasus tertinggi berikutnya terjadi di Kota Kupang dengan jumlah 562 kasus dan enam kematian. Kemduian Kabupaten Belu berjumlah 540 kasus dan tujuh kematian.
Selanjutnya secara berturut-turut Kabupaten Alor 386 kasus dengan empat kematian, Lembata 197 kasus dan empat kematian, Manggarai Barat 151 kasus tanpa kematian dan Kabupaten Sumba Barat Daya (SBD) dengan 143 kasus nihil kematian.