KEMENTERIAN Kesehatan Republik Indonesia menyatakan pihaknya telah mengirimkan edaran yang meminta pihak berwenang untuk meningkatkan kewaspadaan pada seluruh pintu masuk negara, termasuk melalui jalur udara, laut, maupun darat.
Hal ini dilakukan seiring dengan meningkatnya jumlah kasus penyakit akibat virus korona yang dilaporkan oleh Pemerintah China. Virus itu pertama kali muncul di Kota Wuhan, China, pada Desember 2019.
Baca juga: China Yakin Bisa Kendalikan Virus Korona meski Sudah Menginfeksi 139 Orang Dalam 2 Hari
Kini jumlah kasus yang dapat dikonfirmasi melebihi 200 pasien, termasuk 3 di antara mereka meninggal dunia akibat penyakit pernapasan ini.
Pemerintah China pada Senin 20 Januari 2020 memastikan bahwa penularan virus misterius ini dapat terjadi antarmanusia. Setidaknya 14 petugas medis yang merawat pasien yang terjangkit virus korona, juga tertular.
Edaran dari Kemenkes itu juga meminta kesiapsiagaan pihak-pihak dinas kesehatan maupun rumah sakit rujukan dalam menghadapi kemungkinan masuknya penyakit tersebut.
Baca juga: Korban Tewas Virus Misterius Wuhan Dilaporkan Menjadi 2 Orang
Anung Sugihantono, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, mengatakan bahwa alat pemindai suhu tubuh, atau thermal scanner, pada titik-titik masuk para pendatang dari luar negeri telah diaktifkan kembali guna mendeteksi gejala-gejala virus itu.
"Karena salah satu gejalannya adalah panas, gangguan pernapasan, yang paling awal yang bisa dideteksi adalah dengan thermal scan," kata Anung, Senin 20 Januari 2020, dalam acara temu media untuk menjelaskan langkah-langkah preventatif yang diambil oleh pemerintah, sebagaimana dikutip dari BBC News Indonesia.