PEKANBARU - Setiap hari, Sulaiman bergelut dengan jenazah-jenazah. Tugasnya dari mendata identitas jenazah, memandikan, kadang menyambung-nyambungkan organ tubuh yang memang saat dibawa ke mayat sampai membawanya ke ruang pendingan.
Untuk mengerjakan semua itu, pria berusia 34 tahun harus responsif terhadap penanganan jenazah. Petugas kamar jenazah juga harus memperlakukan jenazah dengan baik dan penuh tanggung jawab.
Walau kadang jenazah yang diurusnya mengeluarkan aroma yang tidak sedap dan kondisi juga tidak utuh. Di tengah malam, petugas harus mengurus dan menunggu jenazah. Bagi kebanyakan orang, tentu pekerjaan ini cukup sulit karena harus memiki jiwa pemberani. Hal yang mistis bagian kebanyakan orang tentu dialami.
Lebaran, saat orang lain merayakan bersama keluarga dan sahabat, Sulaiman pun tak jarang juga harus mengurus jenazah. Mengingat petugas bagian kamar jenazah di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Riau tempat dirinya bekerja tidak mencukupi. Di bagian pengurus jenazah hanya ada enam orang dengan sistem apusan (bergantian).
"Saya sering dapat giliran bekerja saat lebaran. Maklum disini petugasnya kekurangan. Kami enam orang disini dengan sitem kerja tiga ship. Kalau lebaran, tentu rekannya kita ada yang cuti. Staf kamar jenazah yang non muslim hanya satu. Jadi harus bekerja ekstra. Namun kita bekerja harus profesional mengurus jenazah," ucap pria berwajah oval ini.
Follow Berita Okezone di Google News