JAKARTA - Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan terkait wacana penambahan masa jabatan Presiden menjadi tiga periode hanyalah sebuah wacana. Karena sampai sekarang tidak ada pembahasan antara partai politik yang berada di MPR.
“Sama sekali tidak ada. Itu kan cuma wacana,” tutur Djarot di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/11/2019).
Djarot memandang wacana penambahan masa jabatan Presiden menjadi tiga periode sangat membahayakan. Dia pun sepakat jabatan Presiden hanyalah dua periode saja.
“Kalau menurut saya sih membahayakan ya. Jadi tidak produktif. Ya boleh-boleh (wacana penambahan periode) saja. Tapi produktif tidak? Tetap ya kalau kita tetap seperti sekarang, dua periode. Tidak tiga periode. Kembai lagi nanti kayak pak harto. Pak harto berapa kali tuh,” ujar Djarot.
Baca Juga: Wacana Penambahan Masa Jabatan Presiden Dinilai sebagai Kemunduran Demokrasi
Djarot menjelaskan mengapa ia hanya sepakat dua periode untuk masa jabatan Presiden. Karena berkaca dari pengalamannya sebagai Kepala Daerah selama dua periode di Blitar, Jawa Timur, sepuluh tahun alias dua periode sudah cukup tepat.
“Kenapa? Karena ada banyak aspek ya. Kita juga pernah menjadi kepala daerah dua periode kan. Saya pikir cukup 10 tahun. Hanya saja persoalannya adalah apakah yang 10 tahun ini bisa dilanjutkan lagi untuk ke depannya. Sehingga ada keberlanjutan,” terang Djarot.