JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar akan membawa isu sawit ke acara European People's Party (Partai Masyarakat Eropa). Menurutnya, masalah sawit serius untuk dibahas di acara yang mengangkat tema lingkungan hidup dan perubahan iklim itu.
"Persoalan sawit (CPO) akan menjadi isu serius yang mereka bahas. Sebagai negara dengan 16,2 juta rakyatnya hidup dari industri ini, forum ini akan saya manfaatkan untuk mengimbangi pandangan diskriminatif Uni Eropa soal sawit," ujar pria yang akrab disapa Cak Imin dalam keterangannya, Rabu (20/11/2019).
Baca Juga: Bamsoet Sebut Ada 5 Wacana Berkembang soal Amandemen UUD 1945
Cak Imin menuturkan, Uni Eropa telah mengeluarkan Renewable Direction Red II yang melarang penggunaan minyak sawit sebagai bahan bakar nabati di seluruh Eropa. Padahal, Indonesia sedang gencar mengembangkan B20 dan B30, bahkan B50.
"Jadi salah besar tuduhan bahwa kita tidak komit soal lingkungan hidup," ujarnya.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu menambahkan, pertemuan tersebut dihadiri partai politik penguasa di seluruh Eropa. Ada sekira 40 negara dan partai-partainya yang akan hadir di forum yang menjadi ajang konsolidasi dan koordinasi partai-partai anggota Parlemen Eropa itu. Kegiatan itu dihelat 19-21 November 2019 di Zagreb, Kroasia.
"Saya akan berupaya keras dalam forum ini untuk melobi partai-partai penguasa di Parlemen Eropa, agar sanksi dan pembatasan soal sawit bisa dihapuskan, minimal dilonggarkan. Perundingan kerja sama Indonesia Eropa (IEU - CEPA) soal bio fuel ini memang harus disikapi serius dan tegas, karena akan in to force di 2020. Insya Allah berhasil," ujarnya.
Baca Juga: Perubahan Mitra Kerja Kementerian LHK di DPR Diwarnai Interupsi
(Ari)