BOGOR – Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menilai rencana pemangkasan pejabat eselon dalam birokrasi yang disampaikan Presiden Joko Widodo perlu dikaji lebih mendalam. Ia mengatakan, eselonisasi sengaja diciptakan untuk kebutuhan pembinaan dan pematangan aparatur sipil negara (ASN) dalam birokrasi, sehingga tidak serta-merta setiap orang bisa menduduki jabatan yang tinggi tanpa melalui jenjang atau pembinaan.
"Menurut saya perlu dikaji dulu, karena eselonisasi untuk kebutuhan pembinaan. Ada proses pembinaan di situ, pematangan, jenjang itu proses pembinaan. Tidak setiap orang bisa jadi kepala dinas, harus proses. Buat layanan cepat tidak harus memangkas eselon, saya ingin hal ini dikaji dulu," kata Bima, Senin 21 Oktober 2019.
Baca juga: Jadi Presiden dan Wapres, Foto Jokowi-Ma'ruf Laris Manis di Pasaran
Rencana tersebut, lanjut Bima, harus dikaji dengan serius oleh pemerintah agar tidak menghilangkan proses pembinaan terhadap ASN di dalamnya, sekaligus menguatkan sistem birokrasi yang ada.
"Jadi kita lihat sejauh mana pemangkasan itu, apakah masih menyediakan ruang untuk pembinaan? Menurut saya perlu kajian yang serius. Saya berharap kepada menpan-RB yang baru tidak hanya berorientasi kepada outcome-nya. Tapi ingat kita harus membangun satu sistem kuat, jangan sampai setiap ganti presiden sistemnya berubah lagi," tegas Bima.
Baca juga: Jokowi Tak Singgung Pemberantasan Korupsi, Saut: Lebih Baik Tidak Disebut tapi Dilaksanakan
Dia berharap menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi (PAN-RB) mendatang dapat menerjemahkan keinginan Jokowi ini dengan memberikan masukan-masukan yang sesuai.
"Harapan saya kepada menpan-RB yang baru melakukan kajian, menerjemahkan keinginan Pak Jokowi ini, dengan memberikan masukan sesuai. Saya belum dapat gambaran jika ada pemangkasan dan hanya dua level tingkat ASN. Saya ingin mendengar dulu konsepnya seperti apa," jelasnya.