JAKARTA - Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Tetty Paruntu yang datang ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (21/10/2019), jelang diumumkan Kabinet Kerja Jilid II, pernah diperiksa KPK. Dia diperiksa sebagai saksi di kasus korupsi politikus Partai Golkar Bowo Sidik Pangarso.
Tetty Paruntu yang juga kader Golkar datang ke Istana hanya bertemu Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Dia tak bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sehingga dipastikan bukan termasuk calon menteri yang dipanggil.
“Karena tidak bertemu dengan Presiden jadi bukan (calon menteri),” kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin kepada wartawan.
Namun, yang menarik Tetty Paruntu datang ke Istana mengenakan kemeja putih dan celana hitam, sama dengan para calon menteri lain yang dipanggil Jokowi hari ini.
Nama Tetty Paruntu sebelumnya sempat jadi sorotan saat dipanggil KPK untuk diperiksa dalam kasus suap dan gratifikasi Bowo Sidik Pangarso, eks anggota DPR RI dari Golkar pada pada 26 Juni 2019.
Pemeriksaan itu untuk mendalami proses penganggaran revitalisasi empat pasar di Minahasa Selatan periode 2017-2018 sekaligus hubungannya dengan Bowo Sidik Pangarso alias BSP.
Baca juga: Bupati Minahasa Selatan Gagal Jadi Menteri karena Tak Bertemu Jokowi
"Pengetahuan-pengetahuan saksi terkait dengan misalnya pengajuan proposalnya bagaimana, pengurusan anggarannya, hubungan dengan tersangka BSP seperti apa," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat itu.
Tetty Paruntu juga pernah dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan Bowo Sidik Pangarso di Pengadilan Tipikor Jakarta, pada Rabu 2 Oktober 2019.