JAKARTA – Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan sosok Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla (JK) memiliki ketegasan yang melebihi dari seorang jenderal, meskipun ia bukan sosok yang memiliki latar belakang dari kalangan TNI dan Polri.
"Kalau ada yang kurang, hanya satu. Bapak (JK-red) bukan jenderal Polri dan TNI. Tapi, keberanian dan ketegasan Bapak bersikap melebihi ketegasan jenderal," kata Tito dalam acara tradisi pengantar purnatugas Wakil Presiden di Auditorium Mutiara PTIK-STIK Polri, Jakarta Selatan, Jumat (18/10/2019).
Pernyataan Tito itu terkait kenangannya mengatasi beberapa aksi terorisme di Indonesia. Tito dari penanganan kepolisian dan JK sebagai pejabat negara kala itu.
"Saya pernah mengalami pengalaman personal yang mendalam dan tidak pernah lepas di hati saya, pertama di kasus bom di Makassar , Bom Ratu Indah dan Bom Kalla Makassar," ujar Tito.
Kala itu, Tito menceritakan, ia dipanggil Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) terkait aksi terorisme di wilayah tersebut. Menurutnya, Kapolda Sulsel ketika itu mendapatkan perintah langsung dari JK.
"Lalu saya dipanggil Pak Kapolda, perintah Pak JK, tangkap semua. Saya berpikir ini kok dibom bukannya takut, malah suruh tangkap semua, habisi semua," kenang Tito.
Tak hanya itu, Tito menyebut juga memiliki kenangan sendiri ketika menangani konflik Poso, Sulawesi Tengah. Saat itu, aparat dan masyarakat terlibat kontak senjata dan memakan beberapa korban.