JAKARTA – Pihak keluarga merasakan kejanggalan atas meninggalnya Akbar Alamsyah, korban demo berujung rusuh di Geddung DPR/MPR. Akbar diduga mendapat kekerasan sebelum dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Kakak kandung Akbar, Fitri Rahmayani mengatakan, pihak keluarga belum menentukan langkah selanjutnya dalam mengusut penyebab Akbar meninggal. Saat ini keluarga masih fokus menenangkan diri karena masih dirundung duka mendalam atas musibah ini.
"Untuk saat ini belum dulu ya (penegakan hukum), tapi enggak tahu ke depan bagaimana," kata Fitri di TPU Cipulir, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2019).
Meski begitu, pihak keluarga membuka diri jika ada pihak yang ingin memberikan bantuan hukum demi mengusut penyebab kematian Akbar.
"Mau tahu aja orangnya siapa, terus mereka tuh kaya bagaimana sih gituin (melakukan tindak kekerasan) adik saya. Enggak mungkin dia jatuh dari pagar, enggak mungkin. Dia enggak sampai ke Gedung DPR kok," ucapnya.
Diketahui Akbar Alamsyah meninggal dunia pada Kamis 10 Oktober 2019 usai dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Akbar sempat dikabarkan hilang usai kerusuhan aksi di DPR pada 25 September 2019. Belakangan ia ditemukan dalam kondisi luka-luka dan tak sadarkan diri. Ia kemudian dibawa ke RS Polri
Keluarga belakangan baru bisa melihat kondisi Akbar dalam keadaan kritis di RS Polri. Setelah itu Akbar dibawa ke RSPAD Gatot Subroto untuk menjalani perawatan.
Kabar hilangnya Akbar sebelumnya disampaikan oleh Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS). Mereka menemukan ada satu orang lagi korban yang diduga mendapat kekerasan saat demo di DPR pada 25 September 2019.
Baca Juga: KKP Pastikan Proses Hukum Pelaku Perdagangan Sirip Hiu Ilegal di Sulawesi Tenggara