JAYAPURA - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Riyacudu bertemu dengan tokoh adat dari 7 wilayah Adat yang ada di Papua dan Papua Barat. Pertemuan dilakukan di Mega Futsal Abepura Kota Jayapura, Kamis (10/10/2019) siang.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekira 15 menit itu, Menhan Ryamizard berpesan menyangkut persoalan kerusuhan yang terjadi di beberapa tempat di Papua untuk selalu mengingat Tuhan.
"Perlu diingat bawah kita adalah makhluk Tuhan, kita sama tidak ada bedanya. Tuhan juga berkehendak kita bagian dari Indonesia dan itu adalah takdir Tuhan. Dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote, kita adalah saudara," jelas Ryamizard, Kamis (10/10/2019).
Dikatakannya, segala bentuk kekerasan yang terjadi di Papua bukan mencerminkan sebagai makhluk Tuhan. Tuhan tidak menginginkan sesama umat manusia bersitegang dan saling bermusuha.
"Jika kita hidup saling menghargai sesama, tidak mengedepankan kekerasan fisik, maka kita menyiapkan amal baik untuk dunia selepas kematian. Hanya ada dua pilihan, syurga dan neraka. Jika kita berbuat baik kepada sesama, maka Syurga tempat akhir kita,"katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Pendeta Alberth Yoku, mewakili Tokoh agama, Papua, menegaskan jika warga Papua dan Papua Barat menginginkan damai dan hidup rukun dengan semua warga nusantara.
"Kami menginginkan damai di Papua dab Papua Barat. Kami ingin bumi Cenderawasih ini mampu maju seperti daerah lain di tanah air, sehingga kami tegaskan bahwa masyarakat Papua dan Papua Barat menginginkan Papua Damai,"ucapnya.
Selain melakukan pertemuan dengan tokoh adat di Abepura, Ryamizard juga meninjau kondisi Pengungsi Wamena di Rindam XVII/ Cenderawasih.
(aky)