BANDUNG - Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi menyatakan unjuk rasa di Bandung, pada Senin 30 September yang berakhir ricuh, telah ditunggangi kelompok provokasi.
"Ada kelompok yang menunggangi mahasiswa, namanya Anarko (Sindikalisme). Kita semua paham, kita harus tahu," ujar Rudi, usai meninjau aksi demonstrasi buruh di depan Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (2/9/2019).
Rudi mengatakan, saat aksi demo terjadi, mahasiswa sempat berdiskusi dengan anggota pengamanan dari kepolisian, agar demo tetap berjalan tertib dan mengutamakan dialog. Namun, karena ada kelompok provokasi tersebut, akhirnya membuat pecah aksi unjuk rasa.
Ia mengungkapkan, dalam aksi unjuk rasa buruh pun pihaknya mengidentifikasi kelompok Anarko akan ikut serta. Namun, hal itu bisa segera diatasi dengan melakukan pengamanan dan penangkapan.
"Di sini (pada demo) buruh juga akan ditunggangi, tadi juga di luar, kita tangkapin mereka. Dengan baju seragamnya sama seperti waktu (demo) sama mahasiswa," ucap dia.
Baca Juga: Berikut Ciri-Ciri Kelompok Anarko Sindikalisme
Seperti diketahui, Anarko Sindikalisme (AS) merupakan sindikat internasional yang tidak percaya akan adanya sistem, norma dan aturan.
Pergerakan Anarko Sindikalisme muncul pada peringatan hari buruh Nasional atau May Day lalu di Bandung. Pada saat itu, muncul beberapa massa yang menggenakan pakaian hitam-hitam dan penutup muka yang juga berwarna hitam.
Mereka membawa bendera merah dan hitam bertuliskan lambang A. Menurut beberapa pengamat, kelompok Anarko masih dalam proses "coba-coba" untuk masih dan mencari massa di Indonesia, termasuk di Bandung.
(kha)