PARTAI Komunis Indonesia (PKI) merupakan sejarah kelam bangsa Indonesia. Sejarah kelam itu adanya peristiwa di tahun 1965 atau 54 tahun lalu. Peristiwa kelam itu dikenal G-30/S PKI atau G 30 S/PKI atau Gerakan 30 September.
Peristiwa itu di Jakarta dan Yogyakarta. Di mana saat itu terjadi pemberontakan PKI, dengan menculik beberapa perwira TNI Angakatan Darat (AD).
Pembantaian itu dilakukan secara kejam. Di mana perwira TNI dibuang di sebuah tempat. Monumen Lubang Buaya, namanya.
Perwira TNI yang gugur tersebut mendapatkan gelar sebagai Pahlawan Revolusi atau Pahlawan Nasional.
Siapa saja sosok Pahlawan Revolusi dalam peristiwa pembantaian dalam G-30/S PKI itu? Berikut ulasannya dari berbagai sumber dan data yang diperoleh Okezone.
Letnan Jenderal Siswondo Parman
Siswondo Parman adalah pahlawan revolusi Indonesia dan tokoh militer Indonesia. Sebelum menjadi korban penculikan dalam peristiwa G-30-S/PKI, S Parman beserta istri telah memiliki firasat. Di mana pada Kamis 30 September 1965, banyak burung gereja dan burung sriti di kamar tamu.
Selain kedatangan burung gereja dan burung sriti. Parman juga menunjukkan isyarat sebelum meninggal dunia. Enam bulan sebelum G-30-S/PKI, Parman bersama sang istri berjalan ke Taman Makam Pahlawan, Kalibata, Jakarta Selatan.
Kepada sang istri, Parman berpesan setelah meninggal nanti dimakamkan di TMP Kalibata.
Parman merasa TMP adalah tempat istirahat abadinya yang membahagiakan. Parman juga berpesan agar di batu nisannya dibuat tulisan: Pejuang Sejati.