Perempuan asal Bali ini bahkan ingin mempertemukan anak keduanya dengan Ali Fauzi yang merupakan pelaku bom Bali yang menewaskan ayahnya. Erniati mengungkapkan anak keduanya sendiri yang ingin bertemu dengan Ali Fauzi.
"Saya bilang ngapain kamu ingin ketemu Ali Fauzi? Nanti ngamuk? Kata dia, adik ngapain ngamuk, cuma mau bilang jangan begitu lagi," ucapnya.
Erniati mengatakan bahwa perlu proses panjang bagi korban terorisme seperti dirinya untuk bisa berdamai dengan dirinya sendiri. Setelah mampu memaafkan masa lalu, ia pun memilih untuk bergelut menjadi duta perdamaian sekaligus menjadi obat terapi bagi dirinya sendiri.
"Saya ceritakan bagaimana bisa bangkit. Setelah bercerita, saya merasa perasaan saya beda, lega. Perasaan saya lega," paparnya.
"Jangan khawatir ketemu mantan teroris. Kenapa saya ingin berbagi, saya ingin mengajak teman penyintas. Karena manfaatnya secara pribadinya sudah rasakan," tandasnya.
(wal)