Berdasarkan hasil kajian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), butuh sekira Rp466 triliun untuk proses pemindahan serta pembangunan ibu kota baru di Kalimantan Timur. Uang Rp466 triliun tersebut rencananya bersumber dari APBN, Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) serta pihak swasta.
Sementara itu, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan China berminat dalam pengembangan ibu kota baru, khususnya dalam sektor transportasi publik. Hal itu dikatakan Luhut usai menerima China Railways Construction Corporation (CRCC) di kantornya. Kendati demikian, Luhut belum bisa menentukan hal itu karena data-data ibu kota baru masih terus dikembangkan.
(qlh)