JAKARTA - Jaringan Aktivis Muda Partai Golkar menilai, kursi ketua umum partai berlembang beringin ke depan tak bisa lepas dari restu Istana lantaran Golkar berada di barisan partai pendukung pemerintah.
"Kami membaca tanda-tanda zaman. Ini tidak lain karena ada sinyal politik bahwa Ketum Golkar tidak bisa lepas dari restu istana. Dia harus bisa bersinergi dengan Presiden terpilih," kata Koordinator Jam Golkar, Rudolfus Jack Paskalis dalam diskusi bertajuk 'Siapa Layak di Pucuk Beringin?' di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (30/7/2019).
Jack menyatakan, para pihak yang mempunyai suara dalam Munas Golkar merupakan para pengurus DPD I dan DPD II. Ia pun meminta para kader beringin yang tak mempunyai suara dalam Munas tidak ikut campur dalam proses kontestasi Golkar.
"Hari ini yang sudah menyatakan dukungan pada Airlangga Hartanto adalah 85 persen. Mereka menyatakan dukungan tertulis di atas meterai untuk Airlangga," jelasnya.
Jack mengapresiasi Airlangga Hartanto yang telah berhasil membawa Golkar menempati kursi terbesar nomor dua di parlemen. Padahal, Airlangga baru memimpin partai beringin selama 1,5 tahun.
"Kepemimpinan Airlangga cuma 1,5 tahun dan pada saat Pileg Golkar berhasil menduduki posisi II perolehan kursi legislatif DPR RI. Ini prestasi luar biasa. Dan Budaya Indonesia harus mampu memberi apresiasi pada yang berprestasi. 1,5 tahun beliau memimpin dalam konteks situasi partai Golkar yang carut marut," paparnya.
Kader muda Golkar lainnya, Hamzah Sidik mengajak seluruh pemilik suara dalam Munas Golkar untuk memilih kembali Airlangga Hartanto sebagai ketua umum. Ia pun menyayangkan adanya kader Golkar yang mengumbar hal negatif ke publik tentang konflik internal partai.
"Kepemimpinan Airlangga Hartanto bagaimana pun diterima oleh semua faksi yang ada di Golkar. Tidak ada keributan. Kami anak daerah minta untuk sama-sama dukung. Sebaliknya jangan mengkapitalisasi kekurangan partai Golkar dan diumbar ke publik. Siapa pun kontestan yang maju jangan juga saling adu domba. Hantam orang tapi tidak cermin diri sendiri," ucap Anggota DPRD Golkar Prov Gorontalo itu.