JAKARTA - Tak banyak yang bisa disampaikan cawapres nomor urut 01, KH Ma'ruf Amin kala ditanya soal calon menteri dari kalangan nahdliyin yang kemungkinan bakal menghuni kabinet periode 2019-2024.
Ia menyebut, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang bakal menjadi pembantu presiden itu sedang digodok oleh Sekjen PBNU, Helmy Faishal Zaini.
"Belum, itu masih di kantong, kantong Pak Sekjen," kata Kiai Ma'ruf sembari tertawa saat ditemui di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin (24/6/2019).
Beberapa waktu lalu, PBNU berpesan kepada KH Ma'ruf Amin untuk mengimplementasikan usulan Munas NU yang pernah dihelat pada 2017 lalu, yaitu membentuk kementerian untuk mengurus pesantren di Indonesia, jika disahkan menjadi Wakil Presiden RI.
Ketua Umum PBNU, Said Aqil Siradj mengatakan, keberadaan pesantren hingga kini masih belum diperhatikan oleh negara. Menurut dia, sebagai tempat pertumbuhan Islam Moderat, maka sudah sewajarnya jika pesantren yang jumlahnya mencapai puluhan ribu diurus oleh sebuah kementerian.
"Ke depan, harus ada upaya dan langkah lebih serius dan strategis untuk memperhatikan pesantren, diangkatnya Menteri urusan pesantren," kata Said di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Senin, 22 April 2019.
Said melanjutkan, negara harus bisa menciptakan pembangunan manusia yang berbasis nilai-nilai moderatisme. Pemerintah harus memastikan tidak adanya kemunculan anti-moderatisme dan menyimpang dari nilai-nilai ajaran Islam Ahlus-Sunnah wal Jama'ah.
"Bukan sejarah pembangunan peradaban umat manusia serta mengandung unsur yang cenderung mengaburkan sejarah dan bahkan mendiskreditkan Nahdlatul Ulama," kata Kiai Said.
(put)