MOMEN mudik Idul Fitri tahun ini disebut Kementerian Perhubungan jauh lebih lancar dibandingkan tahun-tahun sebelumnya karena Tol Trans Jawa sudah beroperasi penuh.
Namun, jalur ini diperkirakan akan tersendat dalam waktu tiga hingga lima tahun mendatang jika pemudik tidak beralih ke transportasi umum.
Menurut data yang disusun Pusat Penelitian dan Pengembangan Transportasi Jalan dan Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, 40% pemudik Jabodetabek memilih mudik melalui Tol Trans Jawa, yang diresmikan pada akhir tahun lalu.
Tol yang mengubungkan Jakarta dan Surabaya ini disebut telah mengurai kemacetan pada jalur mudik.
Berbagai langkah pun akan dilakukan untuk memastikan jalur ini dapat diandalkan saat puncak arus balik Lebaran yang diprediksi akan terjadi pada akhir pekan 8 dan 9 Juni.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, mengatakan sistem satu arah akan diberlakukan dari Kalikangkung, Jawa Tengah, hingga Cikampek Utara mulai 7 sampai 10 Juni untuk mengantisipasi kepadatan.
Kebijakan itu akan dimulai pukul 12.00 siang hingga 24.00.
"Setelah one way itu pasti ada contra flow karena kalau tidak akan terjadi kepadatan di KM 70 ke arah Jakarta," ujar Budi.
Lalu lintas lebih lancar, preseden baik untuk tahun mendatang?
Seorang pemudik yang menggunakan mobil pribadi, Fachrul Sidiq, mengatakan yakin bahwa arus balik akan lancar, melihat pengalaman mudiknya melalui Tol Cikopo-Palimanan, yang merupakan bagian Tol Trans Jawa.
Warga Tangerang Selatan yang mudik ke Kuningan, Jawa Barat, lalu ke Wangon, Jawa Tengah, mengatakan ia akan kembali pada puncak arus mudik pada tanggal 8 Juni.
"Nggak terlalu khawatir sih (akan macet). Kemungkinan besar kondisi lalu lintasnya sama kayak kemarin pas mudik ke Cirebon, Kuningan, nggak ada penumpukan. Bahkan Jakarta-Kuningan yang tahun lalu hampir sembilan jam, mudik kemarin cuma sekitar empat jam," kata Fachrul.
Pemerintah mengklaim kelancaran arus mudik terjadi karena infrastruktur, terutama Tol Trans Jawa, yang sudah beroperasi penuh.
Lalu, apakah manajemen mudik tahun ini pantas dijadikan cetak biru pengelolaan mudik untuk tahun mendatang?
Deddy Herlambang, Peneliti Institut Studi Transportasi (INSTRAN) menyebut mudik tahun ini lebih lancar karena infrastruktur yang sudah tersedia, seperti Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera, juga rekayasa lalu lintas yang ada.
Sama seperti arus balik, kementerian juga menerapkan rekayasa satu arah dan lawan arus saat puncak arus mudik lalu.