JAKARTA – Gubernur Maluku Murad Ismail mengungkapkan alasan yang membuatnya memilih meninggalkan jabatan sebagai Komandan Korps Brimob (Dankor Brimob) Polri dan maju menjadi calon gubernur Maluku.
Murad mengungkapkan ada empat hal besar yang membuatnya terpanggil untuk mengabdi di Provinsi Maluku.
"Saya kan ini awalnya dari Dankor Brimob. Saya masih dua tahun lagi, saya sudah mundur, karena ada empat perkara besar yang saya harus kembali ke Maluku dengan meletakkan saya punya jabatan dan melepaskan pangkat saya bintang dua," kata Murad usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo, di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/4/2019).
(Baca juga: Jokowi Resmi Lantik Gubernur dan Wagub Maluku di Istana)
Pertama, kata Murad, karena Maluku merupakan provinsi ketiga termiskin di Indonesia. Kedua, angka pengangguran mencatat bahwa Maluku merupakan provinsi nomor satu dengan pengangguran terbanyak.
"Ketiga, pelayanan publik kurang begitu bagus, terutama pelayanan pendidikan dan kesehatan," papar Murad.
Keempat, lanjut dia, yakni tidak ada investor yang masuk di Maluku secara terbuka. Menurut Murad, banyak sekali investor yang masuk ke Maluku lewat "bawah tangan".
"Begitu saya dilantik, semua investor masalah pertambangan ataupun kita harus bikin terbuka dan transparan," tegasnya.
(Baca juga: Murad Ismail: Maluku Provinsi Termiskin Keempat, Saya Akan Bangun)
Murad menerangkan, Pemerintah Provinsi Maluku akan melakukan moratorium terlebih dahulu investor pertambangan. Dengan begitu, bisa dipelajari masalah pertambangan di Maluku.
"Semua investor di Maluku, kita moratorium. Kita lihat lagi kira-kira dia berguna enggak buat masyarakat sana, itu pertama. Yang kedua, dia berguna enggak untuk provinsi dan kabupaten dia ada di situ, karena kalau dia ambil kita punya semua kekayaan alam, kita dapat apa-apa," ucapnya.
(han)