Share

Pelaku Skimming Bidik Lokasi ATM di Tempat Wisata

Puteranegara Batubara, Okezone · Senin 19 Maret 2018 18:43 WIB
https: img.okezone.com content 2018 03 19 337 1874989 pelaku-skimming-bidik-lokasi-atm-di-tempat-wisata-Wxr3Z2l7Hc.jpg Karopenmas Divisi Humas Polri, Birgjen Mohammad Iqbal. (Foto: Puteranegara Batubara/Okezone)

JAKARTA – Sepekan belakangan ini masyarakat Indonesia diresahkan dengan kembali munculnya kasus pembobolan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dengan metode penggunaan pencurian data nasabah atau dikenal dengan skimming.

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Mohammad Iqbal, pelaku kejahatan skimming kerap membidik lokasi ATM di tempat wisata yang ramai wisatawan lokal ataupun asing.

"Ya salah satunya kan (tempat wisata). Jadi tempat yang berpotensi perputaran uang," kata Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (19/3/2018).

Selain tempat wisata seperti Bali dan Lombok, Iqbal melanjutkan, kelompok kejahatan skimming ini juga mengincar lokasi ATM yang sepi dan jarang terpantau oleh petugas keamanan dan masyarakat sekitar.

"Jadi begini pelaku-pelaku pakai modus skimming itu dia mencari letak ATM yang jarang dikontrol publik area itu. Maksudnya katakanlah pertokoan yang ada di tempat-tempat terpencil waralaba-waralaba yang ada," papar Iqbal.

Dengan adanya temuan tersebut, Iqbal meminta pihak bank lebih memperhatikan keamanan dan keselamatan nasabah di gerai-gerai ATM yang disediakan. Iqbal pun menegaskan, pihak bank harus lebih peduli dengan nasabahnya.

"Misalnya waralaba yang ada jangan hanya berorientasi kepada penjualan atau marketnya saja, tapi lihat dong kalau ada orang yang lama di situ apalagi mencurigai tegur kan ada satpamnya," ucap Iqbal.

(Baca Juga: Pelaku Skimming Bank Asal Bulgaria Ditangkap Satpam)

Ia menambahkan, petugas keamanan setempat atau security harus lebih peka lagi untuk menjaga gerai ATM. Seharusnya, sambung Iqbal, apabila ada seseorang dengan gerak-gerik mencurigakan, petugas dapat dengan cepat menindaknya.

"Oke kami bertugas domain untuk melakukan kamtibmas (keamanan dan ketertiban masyarakat), patroli juga, tapi kami tidak tahu teknis daripada ATM itu," ucap dia.

Terkait modus skimming, Iqbal menyatakan, metode ini sebetulnya trik yang sudah lama. Namun, lanjut Iqbal, saat ini pelaku terus memoles cara tersebut dengan kecanggihan yang tinggi.

"Di tahun 2016 pelaku yang diungkap itu pelakunya WNI. Artinya pelaku cenderung pelaku yang mencari celah bagaimana teknologi bisa direkayasa mereka terus mempelajari itu. Motifnya ekonomi," tutur Iqbal.

Dalam kejahatan pembobolan data nasabah ini, pelaku biasanya membawa alat skimming. Pelaku memasang alat itu di mesin ATM untuk menggandakan data kartu ATM nasabah.

(Baca Juga: Satpam Penangkap Pelaku Skimming Akan Dapat Penghargaan dari Kepolisian)

Tak hanya itu, pelaku memasang spy camera atau kamera mata-mata guna merekam nomor PIN kartu ATM nasabah.

Follow Berita Okezone di Google News

(erh)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini